IQNA

Pemimpin Revolusi Islam pada Acara Berkabung Mahasiswa:

Perintah Alquran tentang Nasehat Menasehati Supaya Mentaati Kebenaran dan Nasehat Menasehati supaya Menetap dalam Kesabaran Adalah Instruksi Dasar untuk Selamanya

15:42 - September 18, 2022
Berita ID: 3477329
TEHERAN (IQNA) - Ayatullah Khamenei (Rahbar), mengacu pada upaya tak henti-hentinya para penjahat dan pengkhianat kebenaran terhadap peristiwa-peristiwa penting seperti pawai Arbain, menghimbau semua orang untuk mengenal tugas dan kewajiban dan mengingatkan: “Dua kalimat penting dan abadi dari Alquran, yaitu nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetap dalam Kesabaran adalah intruksi dasar untuk selamanya, dan khususnya untuk hari kita sekarang ini.”

Menurut Iqna, mengutip informasi dari kantor Pemimpin Tertinggi, pada Arbain Abu Abdillah al-Husein, Husainiyah Imam Khomeini menjamu delegasi mahasiswa, dan para mahasiswa yang berkabung di hadapan pemimpin Revolusi Islam meneriakkan “Labbaika Ya Husein” berbarengan dengan para peziarah Karbala.

Di akhir acara berkabung, Ayatullah Khamenei, dalam pidatonya, menganggap hati anak muda yang suci dan beriman sebagai penyebab penambah kualitas doa dan mauidzah dan meningkatkan bimbingan ilahi dan berkata: “Acara Arbain, yang merupakan panji tinggi Sayyidus Syuhada, diadakan tahun ini dengan lebih megah dan agung daripada periode sebelum-sebelumnya.”

Pemimpin Revolusi menyebut kemukjizatan pawai Arbain sebagai tanda kehendak Allah untuk mengibarkan bendera Islam Ahlulbait (as) dan menambahkan: Gerakan ini tidak dapat diwujudkan dengan kebijakan dan rencana manusia apa pun, dan itu adalah kekuasaan Allah yang memberikan kabar gembira dengan manifestasi agung ini bahwa jalan di depan kita jelas dan dapat dilalui.

Beliau menyarankan para pemuda untuk menghargai masa muda mereka dan memberikan perhatian khusus kepada delegasi Huseini dan berkata: “Para delegasi harus tetap menghidupkan memori Ahlulbait dan juga menjadi pusat dan basis untuk menjelaskan fakta.”

Ayatullah Khamenei mengacu pada upaya tak henti-hentinya para penjahat dan pengkhianat kebenaran terhadap peristiwa-peristiwa penting seperti pawai Arbain, menghimbau semua orang untuk mengenal tugas dan kewajiban dan mengingatkan: “Dua kalimat penting dan abadi dari Alquran, yaitu nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetap dalam kesabaran adalah intruksi dasar untuk selamanya, dan khususnya untuk hari kita sekarang ini.”

Menurutnya, kesabaran dalam arti stabilitas, berdiri, tidak lelah dan tidak melihat diri sendiri dalam jalan buntu, dan kepada orang-orang muda terkasih delegasi dan Qurani, beliau berkata: “Baik kalian sendiri ikutilah jalan yang benar, juga berusahalah untuk mencerahkan beragam lingkungan, termasuk universitas, dengan warna Tuhan. Orang lain juga harus dibimbing dengan cara ini.”

Demikkian juga dalam acara ini, Hujjatul Islam Aali, dalam pidatonya, menganggap prasayat munculnya juru selamat umat manusia adalah menciptakan persiapan dan bakat umum dalam umat Islam dan mengatakan: “Ziarah Arbain, yang hari ini telah menjadi simbol konvergensi orang-orang mukmin dan pertemuan besar para penuntut kebenaran, adalah platform luar biasa untuk pendidikan kolektif masyarakat Islam dan memperkuat ikatan orang-orang mukmin serta mempersiapkan kesiapan untuk dzuhur (kemunculan).”

Dalam acara ini, Mohammad Kavian membaca ziarah Arbain, dan Meysam Motiee membaca maqtal dan maktam Huseini. (HRY)

 

4086059

captcha