“Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina meminta Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag untuk menangkap menteri keuangan radikal rezim Zionis, Smotrich, karena pernyataan rasisnya terhadap rakyat Palestina dan Yordania,” menurut Iqna, mengutip Euronews.
Pada hari Minggu, Bezalel Smotrich mengibarkan bendera di Paris yang dia klaim sebagai bendera rezim Zionis. Menurut bendera palsu ini, yang bertuliskan slogan organisasi ekstremis Israel Irgun, Israel terdiri dari seluruh tanah Palestina dan Yordania.
Organisasi bersenjata Israel ini mengklaim bahwa yang disebut negara Israel terdiri dari tanah bersejarah Palestina dan Yordania dan menamakannya Etzel.
Perlu diketahui bahwa pada pertemuan di Paris, Smotrich menunjukkan peta palsu rezim Zionis, yang mencakup bagian dari perbatasan Yordania dan Palestina yang diduduki.
Tindakan Smotrich ini bertentangan dengan hukum dan kebiasaan internasional serta perjanjian damai yang ditandatangani antara Yordania dan rezim Zionis. Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Yordania mengecam keras tindakan Smotrich tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengutuk tindakan Smotrich dan menggambarkannya sebagai rasis. Gerakan ini menekankan hak rakyat Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri.
Tindakan kontroversial Smotrich terhadap Palestina ini belum pernah terjadi sebelumnya. Bulan lalu, di akun Twitternya, dia menuntut penghancuran desa Palestina Huwara di utara Tepi Barat yang diduduki.
Dengan menerbitkan tweet, Organisasi Kerjasama Islam mengutuk pernyataan Bezalel Smotrich, Menteri Keuangan ekstrem rezim pendudukan Israel, terkait penghancuran desa Huwara di Palestina. Organisasi ini mengumumkan dalam tweet bahwa pernyataan rasis semacam itu adalah seruan langsung untuk melanjutkan kekerasan dan hasutan untuk membunuh dan mengintimidasi.
Setelah reaksi dan kecaman internasional yang meluas, Bezalel Smotrich harus menarik kembali kata-katanya. (HRY)