Dalam doa tanggal 22 Ramadhan, kita memohon kepada Allah swt:
«بسم الله الرحمن الرحیم؛ اَللّهمَّ افتَح لی فیه ابوابَ فَضلکَ وَ اَنزل عَلَیّ فیه بَرَکاتکَ وَوَفّقنی فیه لموجبات مَرضاتک واسکنّی فیه بحبوحات جَنّاتکَ یا مجیبَ دَعوَه المضطَرّینَ»
“Ya Allah, bukakanlah lebar-lebar pintu karunia-Mu di bulan ini dan curahkan berkah-berkah-Mu. Tempatkan aku di tempat yang membuat-Mu ridho padaku. Tempatkan aku di dalam Surga-Mu, Wahai Yang Maha menjawab doa orang yang dalam kesempitan”.
Pintu rahmat dan anugerah Allah terbuka
Seseorang yang dibukakan pintu keagungan dan rahmat, mendapatkan keutamaan di antara sekian banyak orang, sebagian dari keutamaan tersebut ada di dunia ini dan sebagian lagi di akhirat, yang menunjukkan tanda-tandanya dalam kepribadian orang tersebut. Di dalam ibadah, ada dua hal: Yang satu nikmat dan yang lain dosa, yaitu di satu sisi kita tenggelam dalam nikmat-nikmat Allah dan di sisi lain kita tenggelam dalam dosa-dosa kita. Ibadah manusia tidak berarti di hadapan nikmat-nikmat Allah dan juga di hadapan dosa-dosa yang telah kita lakukan dan tidak dapat ditebus. Jadi semua yang ada adalah anugrah Tuhan, bukan keadilan Tuhan.
Faktor mendapatkan anugrah Tuhan adalah : 1. Iman 2. Taqwa 3. Doa 4. Taat.
Faktor-faktor yang menghilangkan rahmat Allah adalah: 1. Tidak menaati perintah Allah 2. Melanggar perjanjian ilahi menyebabkan kerugian 3. Godaan setan.
Anugerah Allah di bulan Ramadhan
Sepanjang tahun, tidak ada bulan yang lebih agung dari bulan Ramadhan. Berbahagialah dan diberkatilah mereka yang mengetahui nilai agung bulan ini dan memanfaatkan berkahnya yang tiada habisnya. dibatasi hanya pada puasa. Namun, untuk mendapatkan lebih banyak berkah material dan spiritual serta dampak dan pahala bulan suci Ramadhan, seseorang tidak hanya berpuasa. Sebaliknya, seseorang harus menghindari dosa dan dengan peningkatan diri dan perawatan dan menjauh dari kontaminasi, mengekspos jiwanya pada tiupan dan nikmat khusus dari Allah sang Maha Rahman.
Sukses dalam mendapatkan keridhaan Allah
Yang penting adalah keinginan dan tekad yang kuat dari seseorang untuk mengambil langkah melakukan perbuatan baik, bukan hanya keinginan untuk melakukan perbuatan itu. Dalam surah Hud ayat 88, kita membaca kata-kata nabi Syu’aib (as) dimana beliau berbicara kepada kaumnya”
إِنْ أُرِیدُ إِلاَّ الإِصْلاَحَ مَا اسْتَطَعْتُ وَمَا تَوْفِیقِی إِلاَّ بِاللّه
“Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.”
Tinggal di surga
Rasulullah saw bersabda: “Terimalah enam hal dariku dan kerjakanlah, dan aku akan membawamu ke surga pada hari kiamat dan aku akan menjaminnya untukmu: 1. Tidak berbohong saat berbicara 2. Jangan mengkhianati suatu amanah (harta dan kekayaan atau rahasia orang atau bahkan amanah Allah) 3. Setiap kali Anda membuat janji, jangan mengingkarinya 4. Jangan mengumbar nafsu 5. Kendalikan matamu agar tidak melihat apa yang seharusnya tidak dilihat 6. Jaga tangan dan lidah Anda. (HRY)
* Diambil dari buku "Najway-e Ruzehdaran" yang ditulis oleh Hujjatul Islam Ruhollah Bidram