IQNA

Dunia Islam dan Problem-Problem Dunia Modern

14:49 - May 23, 2023
Berita ID: 3478412
TEHERAN (IQNA) - Beberapa masalah budaya dan sosial dalam masyarakat Islam disebabkan oleh terbentuknya dunia modern, dan Syahid Muthohhari mencoba menjawab beberapa masalah tersebut dengan menghidupkan kembali pemikiran keagamaan di dunia modern.

Ada dua kategori pertanyaan serius dalam menghadapi religiusitas yang ditanggapi oleh orang-orang seperti Syahid Muthohhari secara serius dan mendalam. Beberapa di antaranya adalah pertanyaan teoretis, keraguan dan masalah yang diperkenalkan oleh sekolah non-teologi dan mereka membuat dasar ilmiah dan rasional untuk itu. Aliran Eksistensialis dan Humanis serta Marxis dan Sosialis yang pada saat itu justru menantang mazhab religiositas dan teologis dengan menghadirkan beberapa konsep dan landasan teoritis. Almarhum Syahid Muthohhari telah berkali-kali menyebutkan dalam karya dan pidatonya bahwa salah satu motivasi utama masuknya dia ke kancah ilmu Islam adalah adanya keraguan dan pertanyaan di kalangan generasi muda.

Namun, pada awalnya, ia percaya bahwa kita dapat memberikan jawaban yang benar atas pertanyaan-pertanyaan ini dengan menggunakan kerangka teori dan prinsip serta landasan filsafat Islam. Misalnya, dalam pengantar buku Keadilan Ilahi, dia dengan antusias menunjukkan bahwa kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini berdasarkan filosofi Islam kuno. Upayanya dalam keadilan ilahi tetap terbatas dalam kerangka ini dan bahkan jawaban para teolog Imamiyah diabaikan atau dianggap tidak cukup dalam konteks ini.

Dalam karya Syahid Muthohhari, lambat laun kita dihadapkan pada semacam perhatian terhadap berbagai aspek pemikiran rasional Islam di bidang opini. Sambil memperhatikan rasionalitas filosofis, ia sampai pada titik di mana kita harus memiliki pandangan yang lebih luas tentang bidang rasionalitas ini. Oleh karena itu, ia membawa jenis rasionalitas lain, seperti rasionalitas verbal, dan bahkan semacam penggunaan pencapaian rasionalitas modern ke dalam kerangka dan sistem intelektualnya.

Saya yakin Syahid Muthohhari, sebagai pemikir muslim yang berpijak pada tradisi filsafat Islam kita, mampu memberikan jawaban yang luas dan mampu memisahkan generasi baru, setidaknya sekelompok pemikir generasi baru, dari aliran-aliran rival dan menggerakkan kecenderungan intelektual dan spiritual mereka ke arah Islam.

Syahid Muthohhari tidak sendirian dan sebelum dia Allamah Thabathabai dan yang lainnya banyak memberikan kontribusi pada sistem pemikirannya dan dia mencoba untuk memperluas dan memperdalam kerangka teoritis pemikiran Allamah Thabathabai.

Poin terpenting dalam pemikiran rasional Syahid Muthohhari adalah menghadapi pertanyaan-pertanyaan praktis dunia modern. Salah satu ciri dunia modern adalah memperhatikan bidang praktis dan praktis kehidupan manusia.

Dalam konteks ini, Syahid Muthohhari harus dianggap sebagai bagian dari generasi perintis dan inovatif, yaitu, mungkin bagian pertama dari tokoh yang mengenali pertanyaan praktis dan mencoba menyelesaikannya.

* Kutipan dari wawancara IQNA dengan Hujjatul Islam wal Muslimin Mohammad Taqi Sobhani, kepala yayasan internasional Imamah.

captcha