IQNA

Apa Itu Alquran/ 4

Alquran Adalah Kitab yang Mulia dan Tinggi

3:21 - June 07, 2023
Berita ID: 3478483
TEHERAN (IQNA) - Alquran mengungkapkan sifat-sifat unik seperti mulia dalam deskripsinya. Apa arti dari deskripsi ini?

Di dalam Alquran, Allah telah mencantumkan banyak sifat untuk kitab ini, yang masing-masing memiliki tempat untuk dipikirkan dan didiskusikan secara mendasar. Salah satu sifat tersebut adalah kemuliaan Alquran. Dalam surah Abasa ayat 13 sampai 16 kita membaca:

فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ مَرْفُوعَةٍ مُطَهَّرَةٍ بِأَيْدِي سَفَرَةٍكِرامٍ بَرَرَةٍ

“Di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti”.

Dalam ayat-ayat tersebut disebutkan beberapa keistimewaan Alquran:

  1. Tercatat dalam lembaran-lembaran berharga dan mulia: Kaliamat yang disebutkan dalam ayat ini adalah (shuhuf). Shuhuf adalah bentuk jamak dari shahifah yang berarti "tulang lebar yang dapat ditulisi" atau "lembaran" atau sesuatu yang lain di mana dapat menulis sesuatu di atasnya, dan kalimat ini menunjukkan bahwa ayat-ayat Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad (saw) dan ditulis dalam lembaran-lembaran. Lembaran-lembaran ini adalah lembaran yang mulia, yang berharga dan karena Alquran memiliki kata-kata yang bagus yang tertulis di lembaran-lembaran tersebut, atau halaman-halaman ini tidak berharga sejak awal dan dengan keberkahan Alquran, halaman-halaman atau lembaran-lembaran ini menjadi mulia.

Ada juga poin moral yang terselip dalam ayat ini: Bahwa ketika Allah memuliakan sesuatu dengan pangkat dan kedudukan-Nya yang tinggi, kita harus memuliakannya dan tidak bersikap tidak hormat terhadapnya.

  1. Mulia dan Suci: Ketika kita berbicara tentang kesucian Alquran, itu berarti tidak ada yang bisa mengubah kitab ini dan tidak ada kata yang lebih tinggi dari kata-kata Alquran. Dengan kata lain, itu lebih tinggi dari jangkauan tangan orang kotor, atau mereka mampu mendistorsi (mengubahnya), dan lebih suci daripada tangan orang kotor yang dapat mencemarinya.
  2. Di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti: Maksud duta dan utusan wahyu adalah para malaikat yang menyampaikan wahyu kepada para nabi, dan para malaikat ini adalah para pembantu Jibril dan berada di bawah komandonya.

Kesimpulan implisit yang diperoleh dari penjelasan di atas adalah sebagai berikut:

Sumber dan pewahyu Alquran, yaitu Allah, adalah murah hati:

فإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ

“Maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”. (QS. An-Naml: 40)

Alquran sendiri juga mulia:

اِنَّهٗ لَقُرْاٰنٌ كَرِيْمٌۙ

“Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia”. (QS. Al-Waqiah: 77)

Mereka yang membawanya juga mulia:

بأَيْدِي سَفَرَةٍكِرامٍ بَرَرَةٍ

Di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti.” (QS. Abasa: 13-16)

Orang yang diwahyukan kepadanya juga mulia:

إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيم

“Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia”. (QS. Al-Haqqah: 40)

Kunci-kunci: Alquran  ، Mulia ، Suci
captcha