IQNA

Konsep Etika dalam Alquran/ 7

Jalan Pintas Manusia Menuju Kesuksesan

16:05 - June 22, 2023
Berita ID: 3478549
TEHERAN (IQNA) - Sifat moral yang menyebabkan kemajuan dan keberhasilan manusia sejak penciptaan manusia, senantiasa mengarahkan manusia pada jalan kesuksesan. Kesabaran yang merupakan salah satu akhlak mulia manusia menimbulkan perlawanan dan kebanggaan dalam kesulitan hidup.

Ada banyak manfaat moral yang diungkapkan dalam petuah-petuah agama, tetapi yang membedakan beberapa manfaat moral dari yang lainnya adalah efek dan konsekuensinya. Kesabaran adalah salah satu kualitas moral terbaik manusia, yang pengaruhnya dalam masyarakat tidak tersembunyi dari siapa pun.

Alquran telah menyoroti pentingnya kesabaran, di mana Allah swt telah berfirman:

سَلامٌ عَلَيْكُمْ بِما صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّار

(sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (QS. Ar-Ra’d: 24)

Wajar jika seseorang yang masuk surga pasti telah melakukan banyak perbuatan baik, tetapi dalam ayat ini, kesabaran dinaikkan sedemikian rupa sehingga begitu mereka masuk surga, para malaikat mengucapkan selamat atas kesabaran dan ketabahan mereka.

Baik seseorang menginginkannya ataukah tidak, suka atau tidak suka, begitu memasuki dunia ini, dia dihadapkan pada banyak masalah dan problem (materi dan spiritual). Bahkan mereka yang miskin secara finansial memiliki masalah mereka sendiri. Haruskah manusia menyerah atau berjuang melawan masalah ini?

Menyerah tidak hanya tidak menghilangkan rasa sakit, tetapi juga menambah rasa sakit lain pada rasa sakit manusia. Sangat penting untuk memahami perbedaan antara penyerahan diri dan kesabaran. Cara terpenting untuk melawan masalah adalah kesabaran. Kesabaran yang besar adalah jalan menuju kesuksesan manusia. Inilah sebabnya mengapa Imam Ali (as) mengatakan:

لا يَعْدِمُ الصَّبُورُ الظَّفَرَ وَ انْ طَال‏ بِهِ الزَّمانُ

“Orang yang sabar tidak akan kehilangan kemenangan, meskipun membutuhkan waktu yang lama”.

Sabar memiliki sub-cabang:

  1. Sabar dalam ketaatan: Jelas bahwa menunaikan tugas-tugas yang Allah wajibkan bagi kita terkadang menjadi melelahkan dan sulit. Sabar dalam ketaatan kepada Allah berarti bersabar dalam menghadapi kesulitan di jalan ketaatan kepada Allah, seperti puasa, jihad, khumus, dll.
  2. Sabar terhadap maksiat: Maksiat di sini berarti ketidaktaatan dan dosa, dan kesabaran terhadap maksiat berarti pendirian seseorang terhadap kegairahan dan daya tarik dosa. Jenis kesabaran ini adalah yang tertinggi di antara jenis-jenis kesabaran.
  3. Sabar dalam menghadapi musibah: Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, salah satu ciri dunia adalah setiap manusia masuk ke dalamnya, masalah dan kesulitan datang kepadanya. Sabar dalam menghadapi kerugian materi, seperti kehilangan harta benda dan kerugian pribadi, seperti kehilangan orang yang dicintai, disebut kesabaran dalam menghadapi musibah.

Jika kita mencermati 3 jenis kesabaran ini, kita akan menyadari bahwa hasil dari semua ini adalah kesuksesan dalam hidup. (HRY)

captcha