Sebuah Kitab yang Tidak Ada Keraguan padanya

TEHERAN (IQNA) - Di awal surah al-Baqarah, Allah memperkenalkan Alquran sebagai kitab yang tidak ada keraguan padanya. Tapi apa arti kepastian dan keyakinan yang paparkan ayat ini tentang Alquran?

Ayat kedua surah Al-Baqarah memperkenalkan Alquran sebagai kitab yang tidak ada keraguan di situ:

ذَالِكَ الْكِتَبُ لَا رَيْبَ  فِيهِ  هُدًى لِّلْمُتَّقِين

“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa”. (QS. Al-Baqarah: 2)

La Raiba Fihi artinya tidak ada keraguan bahwa Alquran berasal dari Tuhan. Karena isinya sedemikian rupa sehingga tidak menyisakan ruang untuk keraguan ini. Dan ini bisa dikaji dari dua sisi:

1. Isi Alquran: Alquran mengatakan dalam pengenalan isinya: "Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil. dan sekali-kali bukanlah dia senda gurau." (QS. At-Tariq: 13 - 14) Definisi yang dimiliki Alquran itu sendiri tidak bisa hanya sekedar klaim, tetapi dalam praktiknya adalah demikian. Dan seperti yang bisa kita lihat, setelah ribuan tahun sejak penurunan Alquran, tidak ada yang bisa mengklaim telah mengatakan sesuatu yang lebih baik dari Alquran atau memiliki ucapan yang dapat melanggar Alquran.
2. Cara menjelaskan Alquran: Kadang-kadang kita melihat mereka yang memiliki kata-kata yang benar dan baik dalam pikirannya, tetapi karena mereka tidak memiliki penjelasan yang fasih, mereka tidak dapat menunaikan hak isinya. Terlepas dari kenyataan bahwa Alquran adalah pemilik konten dan pengetahuan yang hebat, cara mengungkapkannya juga berada pada level tertinggi.

Poin-poin yang disebutkan dalam ayat ini menyadarkan manusia akan kedudukan tinggi Alquran:

1. Dalam mengisyaratkan pada Alquran digunakan kata ganti isyarat jauh, hal ini dikarenakan terkadang isim isyarat jauh digunakan untuk menyatakan keagungan sesuatu atau seseorang, yakni posisinya sangat tinggi sehingga seolah-olah ditempatkan di titik yang jauh di puncak langit.

Alquran adalah sebuah kitab di tengah-tengah manusia, dan itu adalah sebuah kitab yang tersedia dan dekat, tetapi ketika Tuhan ingin menunjukkan hakikatya, yang sangat tinggi, Dia berkata "itu".

2. Hal lain yang kita jumpai dalam ayat ini adalah bagian terakhir yang mengatakan bahwa ini adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. Perlu ditekankan bahwa Alquran adalah sarana petunjuk bagi semua orang. Tapi hanya mereka yang mencari kebenaran dan memiliki hati yang jernih dan murni yang menggunakan Alquran. Seperti hujan yang jatuh di tanah yang subur dan hijau membawa kesegaran dan kesuburan, tetapi jika hujan yang sama jatuh di tanah tempat pengumpulan sampah, itu menyebabkan bau yang tidak sedap. (HRY)