IQNA

Apa Itu Alquran/ 22

Alquran Mengungkapkan Kutipan dari Sejarah Para Tetua

12:09 - August 15, 2023
Berita ID: 3478771
TEHERAN (IQNA) - Ketidaktahuan masyarakat terhadap sejarah manusia selalu memakan korban dan ada orang yang hidup di abad 21 yang kembali ke nasib masa lalunya karena tidak membolak-balik lembaran-lembaran sejarah. Kutipan dari pelajaran ini disebutkan dalam Alquran.

Membaca dan mempelajari sejarah juga biografi orang-orang hebat selalu bermanfaat bagi umat manusia di semua periode kehidupan, dan dengan menjadikan mereka sebagai contoh, seseorang dapat mencatatkan namanya sehebat nama mereka dalam sejarah. Keuntungan mempelajari biografi para sesepuh bagi masyarakat adalah dengan demikian masyarakat dapat memiliki analisis yang benar tentang kehidupan mereka dari perspektif sejarah. Dengan penjelasan yang lebih sederhana, kondisi dan lingkungan sosial di mana setiap orang hidup berbeda dengan orang lain. Dan jika seseorang menganggap lingkungan hidup orang terkenal efektif dalam perkembangannya, dia akan memahami masalah budaya setiap periode dengan benar dan tidak akan kehilangan posisi ini jika diperoleh kondisi yang lebih baik (untuknya).

Karena kehidupan manusia di setiap zaman dan masa adalah sama dan tidak jauh berbeda, maka membaca kehidupan para sesepuh dan terlebih membaca sejarah bisa sangat bermanfaat bagi manusia. Dalam pengertian ini, orang yang membaca sejarah tidak terjerumus ke dalam perangkap yang jatuh ke dalam perangkap masa lalu. Amirul Mukminin, Imam Ali as berkata:

عِبادَ الله انَّ الدَّهْرَ يَجْرى بِالباقينَ كَجَرِيهِ بِالْماضينَ

"Wahai para hamba Allah! waktu akan memberlakukan orang-orang yang masih hidup sebagaimana ia memperlakukan orang-orang yang telah pergi."

Dalam banyak kasus, Alquran menggambarkan cara hidup banyak nabi dan menggambarkan lingkungan sosial di mana para tetua ini hadir; Misalnya, kisah hidup Nabi Ibrahim: Dia hidup di lingkungan di mana orang-orang pada masa itu adalah musyrik dan dia bertanggung jawab untuk menjauhkan mereka dari ritual jahiliyah ini. Momen lain dalam hidupnya yang diceritakan Alquran adalah ketika dia meninggalkan putra dan istrinya di padang pasir atas perintah Tuhan dan ingin mengorbankan putranya di jalan-Nya.

Nabi lain yang biografinya diriwayatkan oleh Alquran adalah Nabi Musa (as). Ia menghabiskan masa kecilnya di istana Firaun dan setelah dewasa ia ditugaskan untuk menyelamatkan Bani Israil dari Firaun. Setelah selamatnya Bani Israil, Nabi Musa mengalami banyak penganiayaan di antara kaumnya sendiri, sehingga Bani Israil banyak berdalih kepadanya, sampai-sampai mereka menolak makanan surgawi dan puas dengan makanan duniawi, atau mereka menggunakan Musa (as) sebagai alasan. Datangkan Tuhan agar kita melihat-Nya, dan lain-lain.

Nabi-nabi lain juga disebutkan dalam Alquran. Misalnya: Nabi Adam (as), Nabi Nuh (as), Nabi Hud (as), Nabi Saleh (as), Nabi Ismail (as), Nabi Yusuf (as), Nabi Isa (as), dan lain-lain.

Banyaknya uraian tentang kehidupan para nabi dalam Alquran ini membawa kita pada satu pokok utama, yang sangat penting bagi kemajuan dan perkembangan dalam menetapkan manusia yang saleh dan agung sebagai teladan. Sesuatu yang dilupakan oleh masyarakat saat ini. (HRY)

Kunci-kunci: Alquran  ، Nabi ، Sejarah ، Biografi ، Panutan
captcha