IQNA

Konsep Etika dalam Alquran/ 20

Menepati Janji Adalah Persyaratan dari Setiap Hubungan

13:28 - August 20, 2023
Berita ID: 3478795
TEHERAN (IQNA) - Sebagai bagian dari masyarakat, setiap orang bertanggung jawab atas hubungannya dengan orang lain. Biasanya kuat atau lemahnya hubungan tergantung pada moral masing-masing orang. Menepati janji yang merupakan salah satu akhlak baik seseorang memiliki andil yang besar dalam mempererat hubungan.

Salah satu faktor penting yang mendorong perkembangan peradaban adalah menepati janji. Menepati janji membuat orang mempercayai orang tersebut dan mempercayainya dalam hal menitipkan dan hal lainnya.

Dalam surah Al-Mu’minun, salah satu sifat orang beriman adalah menepati janji.

وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ

“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.” (QS. Al-Mu’minun: 8)

Kita tahu bahwa modal terpenting dari suatu masyarakat adalah rasa saling percaya antar anggota masyarakat terhadap satu sama lain. Pada prinsipnya yang membawa masyarakat keluar dari bentuk kelompok-kelompok yang tercerai-berai dan menghubungkannya seperti mata rantai, prinsip saling percaya ini menjadi dasar kegiatan sosial yang terkoordinasi dan kerjasama dalam skala besar.

Perjanjian dan sumpah adalah penekanan pada pemeliharaan hubungan ini dan saling percaya, tetapi pada hari ketika perjanjian dilanggar satu demi satu, tidak ada jejak dari modal kepercayaan publik yang besar ini yang tersisa, dan masyarakat yang tampaknya terorganisir akan berubah menjadi sebuah kelompok yang tercerai berai yang kehilangan kekuatan. Oleh karena itu, dalam sebuah hadis dari Rasulullah saw, dikatakan:

اذا نَقَضُوا الْعَهْدَ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ عَدُوَّهُمْ

“Setiap kali Muslim melanggar perjanjian, musuh akan mendominasi mereka”.

Perjanjian yang tersebut di atas mencakup semua perjanjian ilahi, manusia, perjanjian politik, ekonomi, sosial, perdagangan juga perkawinan dan sejenisnya, dan memiliki konsep yang sangat luas yang mencakup semua aspek kehidupan manusia, termasuk akidah dan amal: Dari perjanjian alami dan monoteistik hingga perjanjian yang dibuat orang satu sama lain tentang berbagai masalah kehidupan.

Para pelanggar perjanjian berada di antara barisan para penindas, dan setiap manusia dengan kodratnya yang diberikan Tuhan menyalahkan dan mencerca orang-orang seperti itu, dan ini menunjukkan bahwa keharusan untuk menepati janji adalah sebuah perintah pemberian Tuhan.

Dalam surah Ali Imran: 76, Allah berfirman bahwa Dia mencintai orang-orang yang menepati janjinya:

بَلى مَنْ أَوْفى بِعَهْدِهِ وَ اتَّقى فَانَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ

(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. (HRY)

Kunci-kunci: Alquran  ، Etika ، Menepati Janji ، Ingkar Janji ، Amanah
captcha