Menurut Iqna, mengutip Sada El-Balad, pencarian langkah-langkah untuk menangani kejahatan penodaan dan pembakaran Alquran yang sering terjadi di Swedia dan Denmark berada di garis depan kegiatan Sekretariat Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) selama kehadirannya pada pertemuan Majelis Umum PBB di New York ke-78.
Penodaan situs-situs suci dan penghinaan terhadap Alquran diharapkan akan dibahas dan dikaji dalam rapat koordinasi tahunan para menteri luar negeri Organisasi Kerjasama Islam dan dalam pertemuan kelompok kontak dengan umat Islam di Eropa. Selain itu, Hussein Ibrahim Taha, Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam, akan bertemu dengan para kepala delegasi dari sejumlah negara anggota dan pejabat organisasi regional dan internasional.
Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) kemungkinan juga akan mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, serta Menteri Luar Negeri Swedia dan Denmark untuk membahas masalah penodaan situs-situs suci Islam.
Tindakan Sekretariat Jenderal organisasi tersebut melanjutkan upaya organisasi ini untuk mendorong negara-negara terkait mengambil tindakan yang diperlukan supaya mencegah terulangnya tindak pidana tersebut dengan dalih kebebasan berekspresi, sejalan dengan pertemuan khusus Dewan Menteri Luar Negeri yang dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2023. (HRY)