Laporan IQNA pada Pembukaan Konferensi Persatuan: Hujjatul Islam Shahriari: Nilai Bersama dari Keamanan Berkelanjutan dapat Dicapai Melalui Kerjasama Masyarakat Islam
Menurut Iqna, Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-37 dimulai beberapa saat yang lalu dengan kehadiran Hujjatul Islam wal Muslimin Seyyed Ebrahim Raisi, Presiden Republik Islam Iran, dengan pembacaan ayat-ayat Kalamullah al-Majid dan pemutaran lagu kebangsaan Republik Islam Iran di aula pertemuan para pemimpin di Teheran.
Pertama-tama, Hujjatul Islam wal Muslimin Hamid Shahriari, Sekretaris Jenderal Majma’ Jahani Taqrib Mazahib Islam, dalam sambutannya mengucapkan selamat atas datangnya Pekan Persatuan dan Maulid Nabi Muhammad saw kepada para tamu mancanegara dan luar negeri serta domestik dalam konferensi ini.
Penjelasan perkataan Hujjatul Islam wal Muslimin Hamid Shahriari adalah sebagai berikut:
Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-37 diawali dengan tema kerja sama Islam untuk mencapai nilai-nilai bersama sementara dunia Islam telah menyaksikan perubahan yang luas dan mendalam selama setahun terakhir dan di bidang ini, saya akan membahas secara singkat beberapa hal yang paling penting:
Memperluas wacana Ummatun Wahidah; Tujuan utama konferensi persatuan
Konsep Alquran ini merupakan cita-cita yang harus dituju oleh masyarakat Islam dan pada akhirnya berharap bahwa inisiatif seperti Persatuan Negara-Negara Islam akan mendekati wujudnya, batas-batas negara-negara Islam akan memudar, mata uang tunggal Islam akan dipopulerkan, dan parlemen tunggal yang dapat menerapkan undang-undang dan peraturan umum, dan menyetujui konsensus, aktif dalam persatuan ini.
Upaya para arogan untuk Islamofobia
Pertama: Alquran adalah satu-satunya petunjuk wahyu yang terjaga bagi umat manusia. Perdamaian dan persahabatan dengan umat Islam dan sekutunya serta perlawanan terhadap tirani dan penindasan orang-orang yang sombong termasuk di antara ajaran-ajarannya yang memberi kehidupan.
Mengubah dunia Islam menuju perdamaian yang adil
Kedua: Hal ini menjadi sumber harapan bahwa dunia Islam sedang bergerak menuju perdamaian yang adil dan berupaya menghilangkan wacana militansi dari wilayah tersebut. Kami menyambut baik penghentian perang yang sia-sia di Yaman dan Suriah.
Pentingnya memulihkan hubungan antara Iran dan Arab Saudi
Ketiga: Pemulihan hubungan politik antara Arab Saudi dan Republik Islam Iran menandai perkembangan paling penting menuju kerjasama dan persahabatan antar negara-negara Islam, dan menjadi secercah harapan di hati para pembangkit dunia Islam bahwa kedua aliran politik ideologis tersebut berhenti bertengkar dan mengambil langkah-langkah efektif menuju kerjasama.
Syarat penting tercapainya ummatun wahidah
Keempat: Musuh-musuh Islam tidak pernah menghentikan permusuhannya. Mengurangi keserakahan mereka terhadap daerah merupakan salah satu syarat untuk mencapai kesatuan bangsa. Pengusiran Amerika dari Afghanistan telah memberikan peluang yang tidak dapat diulangi di era ini bagi kenyamanan dan perdamaian bangsa Afghanistan.
Kelima: Kerjasama dengan sekutu negara-negara Islam, termasuk Rusia dan Tiongkok, akan menjamin hubungan ekonomi dan politik yang luas dan akan mengubah dunia Islam menjadi koridor pertukaran ekonomi dan budaya.
Penekanan pada keluarga sebagai komunitas penting dalam dunia Islam
Keenam: Keluarga sebagai pusat pendidikan umat manusia yang paling sentral merupakan nilai kodrat dan kemanusiaan yang ditekankan dalam Islam. Berurusan dengan sifat ini dan upaya jahat dari beberapa negara barat untuk menggantikannya dengan sesama jenis dan mungkin hewan adalah hal yang jauh dari martabat manusia.
Ketujuh: Mendukung rakyat Palestina yang tertindas masih menjadi prioritas nilai-nilai bersama dunia Islam untuk mencapai persatuan.
Wassalamualaikum warahmatullah wa barakatuh. (HRY)