IQNA

Jalan Pertumbuhan/ 1

Jalan Menuju Perkembangan Manusia

11:53 - October 11, 2023
Berita ID: 3479050
TEHERAN (IQNA) - Perintah moral Islam diungkapkan dalam rangka mendidik dan menyucikan jiwa manusia serta mengembangkan cara beribadah dan menghamba kepada Allah swt.

Tidak diragukan lagi, semua umat manusia mencari kesempurnaan dan kebahagiaan, namun dalam kesempurnaan dan kebahagiaan manusia, sekelompok besar orang, karena kurangnya kepercayaan pada landasan agama, menganggap kebahagiaan mereka dalam batas-batas sistem material dan duniawi, seperti memperoleh kekayaan, ketenaran, atau kekuasaan.

Ada pula yang menganggap kesempurnaannya dalam hal fasilitas materi, seperti sekelompok kaum Musa as yang berkata: “Yā laita lanā miṡla mā ụtiya qārụnu innahụ lażụ haẓẓin 'aẓīm/ Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar". (QS. Al-Qasas: 79)

Suatu kelompok menganggap kehormatan dan kesempurnaannya berada pada pusat ilmu material dan mereka senang dengan hal itu, “fariḥụ bimā 'indahum minal-'ilmi/mereka senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka.” (QS. Al-Ghafir, 83)

Ada pula yang menganggap kehormatan mereka terletak pada kekayaan yang besar dan jumlah penduduk yang banyak, “ana akṡaru mingka mālaw wa a'azzu nafarā/ "Hartaku lebih banyak dari pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat.” (QS. Al-Kahfi: 34)

Ada pula yang menganggap kemakmuran dan keselamatan mereka berada pada poros pemaksaan dan pencarian superioritas, seperti yang dikatakan Firaun: “Hartaku lebih banyak dari pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat” (QS. Taha: 64).

Namun dari sudut pandang Islam, jalan terbaik dan tertinggi menuju kebahagiaan adalah pendidikan dan pensucian jiwa (QS. Asy-Syams: 9).

Dan diutusnya nabi-nabi dan pemuka agama mempunyai tujuan yang sama:

لقد منّ اللَّه على المؤمنین اذ بعث فیهم رسولاً من انفسهم یتلوا علیهم آیاته و یزكیهم و یعلّمهم الكتاب و الحكمة

Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah.” (QS. Ali Imran: 164)

Dalam Alquran banyak sekali perintah-perintah yang menjadi tanda keluhuran budi pekerti, dan disebutkan contohnya.

  1. Berbuat baiklah dan berlaku adil terhadap orang-orang kafir yang tidak berperang denganmu.

لاینهاكم اللَّه عن الذین لم یقاتلوكم فى الدین و لم یخرجوكم من دیاركم ان تبرّوهم و تقسطوا الیهم

Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Mumtahanah: 8)

  1. Janganlah kamu berkata jahat dan jelek kepada para penyembah berhala, “Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah.” (QS. Al-An’am: 108)
  2. Berdebatlah dengan ahli kitab dengan cara yang baik, Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang baik” (QS. Al-Ankabut: 49)
  3. Bergaul baik dengan orang tua musyrik “..dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik” (QS. Lauman: 15)
  4. Janganlah kamu acuh terhadap orang-orang yang membutuhkan dan janganlah kamu menolak mereka.

و لاتطرد الذین یدعون ربهم بالغداة و العشىّ یریدون وجهه

Janganlah engkau mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan petang hari, mereka mengharapkan keridaan-Nya.” (QS. Al-An'am: 52)

Yang penting rangkaian perintah akhlak dan sejenisnya ini bertujuan untuk melatih dan membina jiwa manusia serta mengembangkan jalan beribadah dan menghamba kepada Allah swt.

Diambil dari buku “Roh-e Rushd” yang ditulis oleh Ayatullah Mohsen Qaraati. (HRY)

captcha