Menurut Iqna, mengutip TOLO News, pada Jumat, 27 Oktober, pejabat Taliban meresmikan masjid dengan arsitektur mirip Kubah as-Shakhra di Kabul.
Masjid di bukit Wazir Muhammad Akbar Khan Kabul ini dirancang berbentuk Kubah Suci Quds dan dinamai Mullah Muhammed Omar Mujahid.
Sirajuddin Haqqani, Penjabat Menteri Dalam Negeri pemerintahan Taliban, dalam pidato pada acara pembukaan masjid ini mengecam serangan Israel di Gaza dan serangan rezim Zionis terhadap rakyat Palestina dan menyebutnya sebagai tindakan yang tidak bisa dimaafkan.
Ia menyatakan bahwa semua Muslim di dunia harus mendukung Palestina. “Kami mengutuk keras penindasan terhadap Muslim Palestina dan menganggapnya sebagai kejahatan tak termaafkan yang dialami umat Islam,” ucapnya.
Sirajuddin Haqqani menambahkan, seluruh bangsa Islam, termasuk masyarakat Afghanistan, menganggap dirinya sebagai mitra dalam kesedihan Palestina dan bersimpati kepada mereka.
Penjabat Menteri Dalam Negeri Taliban berkata, pada hari ini, masjid kami akan dibuka atas nama dan mengenang almarhum Mullah Mohammed Omar Mujahid.
Masjid ini dirancang dan dibangun oleh perusahaan Turki. Perwakilan perusahaan yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, masjid ini dibangunnya agar nilai Masjid Al-Aqsa tetap hidup.
Masjid ini dibangun di atas tanah seluas 270 meter persegi dengan biaya 120.000 dolar dan berkapasitas 350 jamaah.
Dikatakannya, niat kami membangun tiga masjid antara lain Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Al-Aqsa yang bernilai khusus bagi umat Islam. Sayangnya, Masjid Al-Aqsa adalah luka terbesar umat Islam, dan untuk menyembuhkan luka ini, kami membangun masjid ini di Kabul. (HRY)