IQNA

Siapa Setan?

17:06 - January 09, 2024
Berita ID: 3479468
IQNA - Setan adalah sebuah nama umum dan digunakan untuk merujuk pada makhluk nakal dan menyimpang, baik manusia atau non-manusia, tetapi "Iblis" adalah sebuah nama ‘alam, dan secara umum, itu adalah nama setan yang menipu Adam di surga dan menyebabkan dia keluar dari surga.

Kata Setan berasal dari kata "shatana", dan "shatana" berarti "jahat dan keji". Setan dikatakan sebagai makhluk yang memberontak dan tidak taat - baik manusia, jin, atau makhluk hidup lainnya - dan juga berarti roh jahat dan jauh dari kebenaran. Kata ini merupakan sebuah nama umum, sedangkan “Iblis” adalah nama khusus sebuah jin. Dengan kata lain, mereka mengatakan "Setan" kepada makhluk apa pun yang nakal, menyimpang, kejam, dan memberontak - baik manusia maupun non-manusia - dan Iblis adalah nama setan yang menipu Adam dan mengusirnya dari surga.

Dari penggunaan kata ini dalam Alquran terlihat bahwa setan adalah makhluk yang nakal dan merugikan. Makhluk yang menyimpang dari jalan yang benar dan berusaha mencelakakan orang lain. Makhluk yang berusaha menimbulkan perpecahan, perselisihan dan kerusakan, seperti yang kita baca dalam Alquran:

«إِنَّما يُرِيدُ الشَّيْطانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَداوَةَ وَ الْبَغْضاءَ»

“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu”. (QS. Al-Maidah: 91)

Dalam Alquran, setan tidak merujuk pada makhluk tertentu, tetapi bahkan pada orang yang jahat dan perusak, seperti yang disebutkan dalam Alquran.

«وَ كَذلِكَ جَعَلْنا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَياطِينَ الْإِنْسِ وَ الْجِنِّ»

Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin”. (QS. Al-An’am: 112) Adapun Iblis disebut Setan adalah karena kerusakan dan kejahatan yang ada dalam dirinya.

Selain itu, terkadang kata "setan" diterapkan pada "kuman". Misalnya saja dalam salah satu hadis Nabi saw bahwa: “Janganlah kamu memanjangkan rambut kumis, karena setan menjadikannya tempat yang aman bagi hidupnya, dan bersembunyi di sana.”

Dengan demikian, menjadi jelas bahwa setan mempunyai arti yang berbeda-beda, salah satu contoh nyatanya adalah "Iblis" dan pasukannya, dan contoh lainnya adalah manusia perusak, penyeleweng, dan terkadang dalam beberapa kasus, berarti kuman-kuman berbahaya.

Diambil dari Tafsir Nemuneh, Jilid. 1, hal. 191. (HRY)

Kunci-kunci: Setan ، Manusia ، kejahatan
captcha