Pembangunan Masjid Pertama di Ibu Kota Baru Indonesia Telah Dimulai
Menurut Iqna mengutip Arab News, dengan kehadiran Presiden RI Joko Widodo, peletakan batu pertama masjid digelar di Nusantara, ibu kota baru negara ini.
Pemerintah Indonesia akan memindahkan ibu kota ke kota ini, yang dimaksudkan untuk menggantikan Jakarta yang padat penduduk di pulau Jawa, dan mega proyek senilai 32 miliar dolar tersebut diharapkan selesai pada tahun 2045.
Dengan selesainya pembangunan kota tahap pertama pada tahun 2024, Presiden Joko Widodo meresmikan berbagai bangunan, termasuk masjid ini, di Nusantara.
Presiden Joko Widodo mencatat bahwa masjid tersebut akan dibangun di sebuah kompleks yang pada akhirnya akan menjadi tempat ibadah lainnya, karena pemerintah juga akan membangun gereja dan kuil Buddha, Hindu, dan Tiongkok di kompleks tersebut.
“Biaya pembangunan masjid ini akan mencapai sekitar 940 miliar rupiah (setara dengan 62 juta dolar). Saya berharap masjid ini mewakili keberagaman Indonesia dan sebagai ruang untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita,” ucapnya pada acara peletakan batu pertama.
“Saya ingin masjid ini menjadi contoh bagi masjid-masjid lain di dunia dan menampilkan keunikan Indonesia,” imbuhnya.
Masjid Negara di Nusantara dirancang oleh pematung Bali Nyoman Nuarta atas permintaan Presiden Joko Widodo. Ia adalah salah satu seniman visual paling terkenal di Indonesia dan pencipta patung tertinggi di negeri ini yang terletak di Bali. Perancang berusia 72 tahun ini juga merupakan perancang bangunan besar lainnya di Nusantara, termasuk Istana Negara yang baru.
Menteri Agama RI K.H. Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, even ini menandai dimulainya pembangunan masjid yang berkapasitas 22.317 jamaah dan nantinya akan bertambah kapasitasnya menjadi 61.400 jamaah.
Secara filosofis, struktur ini dibangun berdasarkan nilai-nilai Alquran yang menyatakan bahwa kita harus menjaga keseimbangan antara beribadah kepada Tuhan dan mengabdi kepada manusia.
Presiden Joko Widodo secara resmi meluncurkan proyek ibu kota baru pada tahun 2019, yang dipandang sebagai upaya untuk memperkuat warisannya sebelum akhir masa jabatan kedua dan terakhirnya sebagai presiden.
Lebih dari 204 juta masyarakat Indonesia akan pergi ke tempat pemungutan suara pada tanggal 14 Februari untuk memilih presiden, wakil presiden, dan anggota parlemen baru. (HRY)
