Menurut Iqna, mengutip website surat kabar Saudi Al-Riyadh, musabaqoh ini diselenggarakan di bawah naungan Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan Arab Saudi dan bekerja sama dengan Komisi Islam Nepal.
Dalam musabaqoh yang dilaksanakan pada tanggal 10 - 11 Februari ini, sebanyak 350 peserta mempertandingkan 4 disiplin ilmu yang berkaitan dengan hafalan Alquran, baik divisi putra maupun putri, dan mereka diberi penghargaan dalam sebuah acara.
Saad bin Nasser Abu Hamid, Duta Besar Saudi untuk Nepal, Shamim Miya Ansari, Ketua Komisi Islam Nepal, Sheikh Badr Al-Anzi, Koordinator Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan Arab Saudi, beserta seorang Sejumlah pejabat dan tokoh Islam Nepal, turut hadir dalam acara penutupan musabaqoh ini.
Duta Besar Arab Saudi di Nepal pada acara ini berbicara tentang upaya pemerintah masing-masing di bidang Islam dan Alquran dengan mengadakan musabaqoh internasional dan nasional di bidang tilawah, hafalan dan tafsir Alquran, serta berterimakasih atas cetakan dan distribusi terjemahan makna Alquran dalam berbagai bahasa di negara-negara dunia.
Perlu dicatat bahwa umat Islam di Nepal berjumlah lebih dari 5% dari populasi negara ini dan menurut pejabat negara ini, agama ini telah berkembang paling pesat di antara agama-agama lain di Nepal dan akan segera menjadi agama kedua dalam hal dari jumlah pengikut di negara pegunungan ini. (HRY)