Menurut Iqna, mengutip Middle East News, Arab Saudi dan Irak bersama-sama mengumumkan penghentian aktivitas lebih dari 25 perusahaan palsu yang aktif di bidang promosi komersial haji dengan harga yang menipu.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan telah menyita lebih dari 25 perusahaan palsu yang bergerak di bidang pemasaran dan perdagangan haji.
Kementerian ini menegaskan, tidak akan ada kuota haji di negara ini kecuali dengan dikeluarkannya visa oleh otoritas terkait.
Menurut kantor berita resmi Arab Saudi, kementerian mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa, bekerja sama dengan pihak berwenang Irak, mereka telah menyita lebih dari 25 perusahaan palsu yang aktif di bidang jual beli resi haji.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi memperingatkan tentang perusahaan haji palsu dan menekankan: “Semua kuota haji dikoordinasikan dengan otoritas terkait di Arab Saudi dan dengan koordinasi negara-negara melalui kantor urusan haji atau melalui "Ritual Haji" situs web untuk negara-negara yang tidak memiliki kantor resmi swasta”.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menambahkan, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dengan hati-hati memantau iklan perusahaan dan akun palsu di jejaring sosial yang mengklaim menyelenggarakan haji dengan harga wajar, dan telah mengimbau warga untuk waspada dalam berurusan dengan perusahaan semacam itu.
Kementerian Haji dan Umrah Saudi lebih lanjut berterima kasih kepada pihak berwenang Irak karena telah menangkap para penipu. “Visa umrah, pariwisata, pekerjaan, kunjungan keluarga, transit dan visa lainnya tidak memenuhi syarat untuk menunaikan haji,” imbuhnya. (HRY)