
Berbicara di Konferensi Nasional Arab, beliau mendesak masyarakat Arab untuk memanfaatkan momentum Badai Al-Aqsa guna melawan kebijakan Zionis dan mendukung perlawanan Palestina, menekankan perlunya rencana aksi yang komprehensif, dan mencatat adanya pergeseran dalam dinamika perjuangan pasca 7 Oktober.
Haniyeh memuji dukungan Arab untuk Gaza dan perlawanannya, menyoroti peran Badai Al-Aqsa dalam meningkatkan kesadaran global terhadap konflik di Gaza. Hak-hak Palestina.
Dia menyoroti kegagalan tujuan entitas Zionis, seperti menggusur warga Palestina dan merebut kembali tawanan, karena perlawanan yang tangguh dan persatuan Arab.
Haniyeh menolak segala alternatif untuk menyingkirkan perlawanan, dan menegaskan bahwa rakyat Palestina akan terus memperjuangkan hak-hak mereka.
Mengenai potensi pertukaran tahanan dan kesepakatan gencatan senjata, Haniyeh menegaskan kembali sikap Hamas yang tidak dapat dinegosiasikan, yaitu mengakhiri agresi, menarik pasukan pendudukan, mencabut pengepungan Gaza, melakukan rekonstruksi, dan pertukaran tahanan yang terhormat.
Dia menyerukan persatuan nasional, menyarankan kesatuan kepemimpinan dalam Organisasi Pembebasan Palestina, pemerintahan persatuan nasional, dan pemilihan umum untuk memajukan proyek pembebasan dan pemulangan. (HRY)