IQNA

Ayatullah Khamenei: Badai Al-Aqsa Membawa Israel Menuju Kehancuran

17:10 - June 03, 2024
Berita ID: 3480193
IQNA - Pemimpin Revolusi Islam dan Republik Islam Iran, Ayatullah Sayyed Ali Khamenei, menyampaikan pidato pada peringatan 35 tahun meninggalnya mendiang pendiri Republik Islam, Imam Khomeini.
Peringatan tahunan ini, yang diadakan di Mausoleum Imam Khomeini di Teheran selatan, dihadiri oleh Ayatullah  Sayyed Khamenei, bersama dengan tokoh-tokoh negara dan militer berpangkat tinggi, serta banyak peserta dari berbagai latar belakang.
 
Dalam pidato yang disampaikan, Ayatullah Khamenei berpandangan bahwa Badai Al-Aqsa terhadap Israel dilakukan pada saat yang tepat dan menempatkan entitas Zionis pada jalan yang tidak akan menghasilkan apa-apa kecuali kehancuran dan penghapusannya.
 
Dari Mausoleum Imam Khomeini, beliau menggarisbawahi bahwa “Semua negara Barat mengakui bahwa tidak ada jalan keluar bagi ‘Israel’ setelah operasi Badai Al-Aqsa.”
 
“Operasi Badai Al-Aqsa menyerupai pukulan telak terhadap entitas Zionis yang tidak akan bisa pulih,” Ayatullah Khamenei menegaskan, seraya mencatat bahwa “Operasi besar Badai Al-Aqsa di Palestina telah menggagalkan semua skema ‘Israel’ di Kawasan. Ini adalah saat yang menentukan untuk menggagalkan rencana besar normalisasi di kawasan kita.”
 
Terlebih lagi, “Rakyat Palestina, selama Operasi Badai  Al-Aqsa, memojokkan musuh Israel ke dalam posisi genting sehingga musuh tidak dapat melarikan diri,” tegas pemimpin Iran tersebut, sambil menambahkan, “Kita sedang menyaksikan awal dari berakhirnya pendudukan Israel.”
 
Dalam konteks yang sama, ia menyoroti bahwa “Palestina harus mengambil tindakan di medan pertempuran dan menghadapi musuh yang merebut kekuasaan [Israel]. Hanya dengan cara itulah mereka akan terpaksa mundur, dan inilah yang kita saksikan hari ini.”
 
Operasi Badai Al-Aqsa: Sebuah pukulan telak
 
Memperingatkan bahwa “Entitas ‘Israel’ mempunyai rencana komprehensif untuk mengubah persamaan di kawasan,” Yang Mulia menegaskan bahwa “Operasi Banjir Al-Aqsa mengirimkan pukulan fatal kepada entitas Zionis yang akan membuatnya menuju keruntuhan.”
 
“Operasi Badai Al-Aqsa merupakan pukulan telak bagi Israel,” ungkap pemimpin Iran itu lebih lanjut, menambahkan bahwa operasi tersebut terjadi tepat waktu dan menghancurkan rencana musuh.
 
“AS dan negara-negara Barat mendukung entitas Zionis, namun semua orang mengakui bahwa tidak ada cara untuk menyelamatkan entitas ini dari jebakannya di Gaza,” ujarnya.
 
“Badai Al-Aqsa menempatkan rezim Zionis pada jalur yang hanya akan berakhir dengan pembusukan dan kehancuran. Operasi [7 Oktober] menghancurkan konspirasi besar internasional di kawasan Asia Barat. Inilah keajaiban Badai Al-Aqsa,” tegasnya.
 
Mengutip pernyataan para analis Barat, ia menekankan bahwa Operasi Badai Al-Aqsa akan mengubah dunia, dan menambahkan bahwa Israel menderita kekalahan besar dari kelompok Perlawanan yang berbasis di Gaza.
 
Mendesak masyarakat di kawasan untuk tidak menaruh harapan mereka pada perjanjian gencatan senjata di Gaza, Ayatullah Khamenei mengutip seorang sejarawan “Israel” yang mengatakan bahwa Zionisme sedang runtuh dan bahwa “Israel” telah mulai menderita di awal kehancurannya.
 
“Delapan bulan setelah Badai Al-Aqsa, entitas Zionis belum mencapai tujuan apa pun,” ujarnya menekankan, seraya mencatat bahwa “Serangan brutal entitas Zionis di Gaza adalah reaksi histeris terhadap kegagalan rencananya di kawasan.”
 
“Rezim Zionis perlahan-lahan lenyap di depan mata masyarakat dunia,” tegas Ayatullah Sayyed Khamenei.
 
Lebih lanjut ia menegaskan, apa yang diramalkan Imam Khomeini tentang masa depan Palestina, kini terwujud.
 
Berkaca pada peninggalan Raisi, Amir-Abdollahian
 
Dalam pidatonya, pemimpin Tertinggi Iran ini juga membahas kehilangan tragis Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian baru-baru ini dalam kecelakaan helikopter.
 
Memuji dedikasi mereka dalam melayani Iran dan rakyatnya, pemimpin tertinggi memuji mendiang Ayatullah Raisi dan Amir-Abdollahian sebagai “Syahid Pelayanan”.
 
Dia juga memuji rakyat Iran atas partisipasi bermartabat mereka dalam upacara pemakaman mendiang Presiden dan Menteri Luar Negeri.
 
Terakhir, Ayatullah Sayyed Khamenei mendesak masyarakat Iran untuk memastikan pemilihan presiden mendatang dilaksanakan dengan terhormat, dan menekankan bahwa jumlah pemilih yang tinggi akan menjadi pencapaian yang signifikan bagi negara tersebut.
 
Perlu dicatat bahwa Iran, pada tanggal 30 Mei, membuka waktu lima hari bagi kandidat yang berminat untuk mendaftarkan nama mereka pada pemilihan presiden ke-14 sebagai penerus mendiang Presiden.
 
Pemimpin dari tiga kekuatan besar di Iran akhir-akhir ini sepakat untuk mengadakan pemilihan presiden di negara tersebut pada tanggal 28 Juni, menyusul kesepakatan awal yang terjadi antara Dewan Penjaga Iran dan Komisi Pemilihan Umum.
 
Kandidat harus disetujui oleh Dewan Wali yang beranggotakan 12 orang, yang mengawasi kepatuhan konstitusional dan agama untuk pemilu yang adil. Kementerian Dalam Negeri akan mengumumkan calon yang disetujui pada 11 Juni. (HRY)
 
Sumber: arrahmahnews.com
captcha