
Ghazi Hamad, anggota senior politbiro Hamas, mengatakan pada hari Minggu bahwa kelompok tersebut belum melihat sikap yang jelas dari rezim Israel mengenai gencatan senjata di Gaza, dan menambahkan bahwa perlawanan akan melanjutkan negosiasi tidak langsung dengan rezim tersebut jika tuntutan dasarnya dipenuhi. .
“Kami telah menyatakan kepada mediator bahwa kami akan kembali ke perundingan jika masalah gencatan senjata permanen dan penarikan penuh penjajah dari Jalur Gaza dipertimbangkan,” kata Hamad kepada situs New Arab.
Presiden AS Joe Biden mengumumkan awal bulan ini bahwa pemerintahannya dan Israel telah mengembangkan proposal gencatan senjata di Gaza yang menurutnya akan menguntungkan Palestina dan Hamas.
Namun, para pejabat perlawanan Palestina mengatakan mereka belum menerima proposal konkrit yang bisa mengarah pada perjanjian gencatan senjata berkelanjutan dengan rezim Israel.
Mereka mengatakan Israel terus meningkatkan serangannya ke Gaza untuk memberikan tekanan lebih besar pada Hamas agar menerima kesepakatan gencatan senjata.
Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah pada hari Sabtu, menewaskan lebih dari 270 orang dan melukai ratusan lainnya.
Hamad mengatakan bahwa Washington mungkin tertarik untuk melakukan gencatan senjata di Gaza karena perang di wilayah Palestina telah menimbulkan risiko besar bagi kepentingannya di kawasan tersebut.
Namun, dia mengatakan kabinet Israel yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sama sekali tidak tertarik untuk menghentikan perang.
“Mereka melihat bahwa mereka tidak mencapai apa pun setelah delapan bulan perang,” katanya. (ARN)
Sumber: arrahmahnews.com