Menurut Iqna mengutip Vatican News, Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma, dijadwalkan melakukan perjalanan ke Indonesia pada awal September 2024 untuk berpartisipasi dalam pertemuan dengan para pemimpin agama di negara tersebut.
Paus dijadwalkan mengunjungi Indonesia pada 2-6 September. Dia akan mengunjungi Masjid Istiqlal pada 5 September.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia akan menjadi bagian dari perjalanan Asianya ke beberapa negara antara lain Papua Nugini, Timor Timur, dan Singapura. Paus Fransiskus akan mengunjungi Katedral Indonesia pada 4 September dan Masjid Istiqlal keesokan harinya.
Perjalanan Paus ke empat negara Asia ini akan menjadi perjalanan luar negerinya yang terpanjang dan paling rumit. Menurut pengumuman Vatikan, pertemuan dialog antara para pemimpin agama akan diadakan di Masjid Istiqlal di bawah kepemimpinan Paus.
Kemarin, Vatikan mempublikasikan jadwal perjalanan Paus Fransiskus ke Indonesia, Timor Timur, Papua Nugini, dan Singapura pada 2-13 September. Oleh karena itu, setelah tiba di Jakarta dan istirahat sehari, Paus akan mengadakan pertemuan dengan para kepala negara, memberikan pidato kepada diplomat, serta bertemu dengan para pemimpin agama dan masyarakat mulai tanggal 3 September.
Di Jakarta, ia akan memimpin pertemuan antaragama di Masjid Kemerdekaan di ibu kota, yang diperkirakan akan dihadiri oleh para pemimpin enam agama yang diakui secara resmi di Indonesia: Islam, Protestan, Katolik, Budha, Hindu, dan Konghucu.
Paus Fransiskus juga diperkirakan akan melewati terowongan bernama Terowongan Persahabatan yang menghubungkan Masjid Agung Istiqlal dengan Katedral Indonesia yang dibangun pada tahun 2020.
Dalam kunjungannya, Paus menekankan hidup berdampingan dan toleransi antar agama; sebuah topik yang banyak dibicarakannya dalam perjalanan luar negerinya, terutama ke negara-negara Teluk Persia dan negara-negara lain yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Paus Fransiskus akan menjadi Paus ketiga yang mengunjungi Indonesia setelah Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989. Sekitar 87% dari 277 juta penduduk Indonesia adalah Muslim, namun Indonesia juga merupakan negara dengan populasi Kristen terbesar kedua di Asia Tenggara, setelah Filipina. (HRY)