Melihat Mushaf Alquran di Museum Makam Suci Abbasi
Menurut Iqna mengutip website Museum Makam Abbasi, perhatian dan atensi terhadap warisan budaya dan Islam serta cerita rakyat merupakan bentuk perlindungan dan penjagaan terhadap museum dan koleksi sejarah dan kuno yang telah dikumpulkan oleh para leluhur, yang memantapkan identitas nenek moyang dan sejarah bangsa masa lalu karena nilai budaya, kognitif, estetika dan perilaku. Nilai-nilai yang menyebarkan budaya dan pengetahuan masa lalu kepada orang lain melalui museum, lembaga kebudayaan dan akademik.
Oleh karena itu, sebagai pusat dan lembaga budaya-pendidikan-sosial, museum bukanlah yang pertama, tetapi salah satu pilar terpenting dalam kebangkitan warisan masa lalu, yang mendukung, melestarikan dan menampilkan karya museum dengan metode ilmiah dan mengkajinya secara sistematis guna membantu terciptanya budaya museum dan mengembangkannya guna memperkaya aspek kognitif dan budaya masyarakat.
Oleh karena itu, kita dapat melihat bahwa sebagian besar museum, khususnya Museum Benda-Benda Indah dan Naskah Al-Kafil yang berafiliasi dengan makam Abbasi, telah menerapkan strategi intelektual, kognitif, dan artistik sejak langkah pertamanya. Makam suci Abbasi juga mengambil langkah awal pendirian museum dengan membuka aula untuk memajang karya museum pada tanggal 15 Jumadil Awwal; tahun 1431 HS/2009H dan bersamaan dengan hari lahir Sayyidah Zainab al-Kubra (as).
Setelah itu, Museum Karya dan Naskah Indah didirikan pada tahun 2014. Museum ini mencakup banyak cabang dan unit; meliputi enam bagian khusus urusan museum seperti kantor, gudang, dokumen, arsip, aula museum, laboratorium, dan media museum. (HRY)
Berikut ini adalah gambar-gambar beberapa mushaf Alquran kuno tulisan tangan yang disimpan di Museum Astan Abbasi:
Salinan naskah Mushaf Syarif yang setiap bagiannya ditulis dalam satu halaman dengan khat naskh, dan setiap baris diawali dengan huruf alif.
Halaman dari Mushaf Sharif yang dikaitkan dengan Imam Zainul Abdin (as) - abad ke-1 Hijriah - ditulis dalam aksara Kufi
Dua halaman dari bagian pertama Alquran yang dikaitkan dengan Ibnu Al-Bawab - abad ke-5 H - ditulis dalam aksara Tholt dengan tinta emas dan margin dalam aksara Kufi.
Tulisan tangan Allamah Mohammad Taghi Majlisi (Majlisi pertama) tahun 1070 H
Halaman pertama dan terakhir kitab hukum Syekh al-Raees Ibnu Sina - meninggal pada tahun 428 H.
Berikut ini adalah gambar-gambar karya indah lainnya yang dipajang di museum ini:
