Menurut Iqna mengutip Al Jazeera, Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) pada Minggu pagi menyebut pernyataan otoritas Zionis terkait para syuhada penyerangan rezim Zionis terhadap sekolah Al-Taba’een di Gaza sebagai pernyataan palsu dan tidak berdasar.
Hamas menegaskan bahwa narasi rezim Zionis mengenai para syuhada sekolah Al-Taba’een di lingkungan al-Daraj di Gaza, yang diklaim sebagai anggota Hamas dan pasukan Jihad Islam, adalah salah, tidak berdasar dan menyesatkan.
Hamas menambahkan, tidak ada satu pun orang bersenjata di antara para syuhada penyerangan sekolah Al-Taba’een di Gaza dan semuanya adalah warga sipil yang dibom saat salat subuh.
Kelompok perlawanan ini menyebut alasan Israel mengumumkan serangan ini dilakukan terhadap anggota Hamas dan Jihad Islam untuk membenarkan kejahatannya.
Gerakan ini menunjukkan bahwa para syuhada dari kejahatan ini adalah anak-anak, pegawai pemerintah, dosen universitas dan tokoh agama, dan mereka tidak mempunyai peran dalam kegiatan politik atau militer.
Dalam kejahatan terbarunya di Jalur Gaza, rezim Zionis membunuh puluhan warga Palestina di dalam masjid dan jamaah salat subuh dengan serangan udara terhadap sebuah sekolah di lingkungan al-Daraj di Kota Gaza. Kejahatan baru rezim Zionis ini telah menghadapi gelombang kecaman luas dari negara-negara dan lembaga-lembaga Islam. (HRY)