Bait dengan Imam Zaman Adalah Berdiri di atas Keyakinan Kemunculan
Menurut Iqna, Hujjatul Islam wal Muslimin Seyed Ahmad Khatami, anggota Dewan Ahli, mengatakan pada Kamis malam pada pertemuan para penanti zhuhur yang diadakan di masjid suci Jamkaran: “Saat ini, lebih dari enam puluh ribu pelajar menimba ilmu di hauzah ilmiah Qom, dan ini adalah hauzah Syiah terbesar di dunia.” Ia menambahkan: “Mengenai masjid yang penuh berkah ini dan inayah Wali al-Asr (afj), saya harus katakan bahwa mereka yang mencapai keinginannya dengan bertawassul kepada Imam di tempat ini dapat diubah menjadi sebuah buku."
Anggota dewan tinggi hauzah mengatakan: Perhatian para ulama terhadap Masjid Jamkaran merupakan dokumen yang sangat berharga dari masjid ini, dan yang penting malam ini di malam pertama keimamahan Imam Wali Asr adalah baiat kepada Imam Zaman (afj).
Khatami mengatakan, pada malam pertama dan pada hari pertama keimamah Imam Wali Asr (afj), baiat dengan Imam Zaman (afj) adalah baiat dengan Rasulullah (saw), dan baiat dengan Rasulullah (saw) adalah baiat dengan Allah swt. Disebutkan dalam surah Al-Fath ayat 18 bahwa orang-orang yang berbait denganmu, mereka berbaiat dengan Allah, maka ikrar setia malam ini dan esok dan Insya Allah seumur hidup sampai meninggal, itu adalah baiat dengan Allah swt.
Wakil ketua Jamiah Mudarrisin hauzah ilmiah Qom melanjutkan, saat ini, baiat kita kepada Imam Zaman (Afj) adalah berpegang pada keyakinan akan kebenaran ini, yakni kemunculan (zhuhur), dan kita harus berhati-hati agar musuh-musuh kita tidak menjauhkan kita dari kepercayaan ini, yang merupakan tauhid yang teguh.
Seorang anggota ahli hukum Dewan Wali mengatakan: “Dua ratus lima puluh ayat Alquran merujuk pada Imam zaman (afj) dan ada lima ratus riwayat dari Syiah dan Sunni mengenai Imam zaman dan ciri-ciri kemunculan dan kegaiban beliau, serta dua ribu riwayat dari para imam tentang Mahdi (afj), jadi sangat penting untuk berpegang teguh pada keyakinan ini.
Imam Jumat sementara Teheran berkata: “Imam Shadiq (as) mengatakan bahwa Imam Zaman memiliki dua kegaiban, pertama adalah kegaiban kecil (shugra) yang berlangsung selama sekitar tujuh puluh tahun dan kedua adalah keghaiban besar (kubra) yang kita berada di zaman kegaiban ini, dan ghaibah kubra sangat panjang. Hanya sedikit orang yang berpegang pada keyakinan ini dan hal kedua yang penting dalam baiat ini sejatinya adalah baiat praktis dengan agama.
“Di masa kegaiban Wali Asr (afj), sangat sulit untuk beragama, dan disebutkan dalam Kitab Bihar, Nabi (saw) bersabda; “Beragama di masa kegaiban Wali Asr ibarat mencabut duri di malam yang gelap. (HRY)
