Menurut Iqna mengutip Araby 21, Dr. Ashraf al-Jadi, kepala fakultas keperawatan Universitas Islam Gaza, menjadi syahid pada Kamis (24 Oktober) dalam pemboman sebuah sekolah pengungsi di kamp Nusairat.
Dr. Ashraf al-Jadi adalah salah satu tokoh ilmiah dan ilmuwan terkemuka di bidang kesehatan masyarakat di Jalur Gaza, yang kegiatan ilmiahnya meliputi menjadi juri dan mengevaluasi penelitian kesehatan di beberapa universitas Arab dan luar negeri, serta mengevaluasi penelitian di publikasi Amerika Near Sing Open.
Selain aktivitasnya di bidang kedokteran, Syahid Al-Jadi merupakan salah satu penghafal Alquran di Jalur Gaza yang ikut serta dalam proyek Alquran "Safwah al-Huffaz" (penghafal terbaik) di wilayah ini sebelum serangan rezim Zionis di Gaza.
Memperoleh izin membaca Alquran dengan dokumen yang sanadkan pada Nabi (saw) dan juga menerima izin dari sejumlah qari terkemuka di Gaza adalah salah satu kehormatan Qurani lainnya bagi dokter syahid ini.
Pengguna media sosial membagikan foto kehadiran syahid ini dalam proyek Alquran Safwah al-Huffaz yang diadakan sekitar dua bulan sebelum agresi brutal rezim Zionis di Jalur Gaza. (HRY)