Menurut Iqna mengutip kantor berita resmi Irak (WAA), Rafi Al-Amiri, direktur Pusat Ilmu Alquran Nasional Irak dan anggota komite tinggi penyelenggara musabaqoh, mengumumkan bahwa putaran pertama musabaqoh internasional untuk menghafal dan qiraat Alquran bekerjasama dengan organisasi Wakaf Syiah dan Sunni diselenggarakan pada Sabtu di Bagdad, tanggal 9 hingga 14 November.
Al-Amiri, mengisyaratkan bahwa musabaqoh ini adalah kinerja pertama di Irak di tingkat pemerintahan, dan mengumumkan bahwa Perdana Menteri Irak, Mohammad Shia Al-Sudani, telah setuju untuk mengadakan musabaqoh ini pada tanggal 9 bulan ini di Baghdad.
“31 qari Alquran dari negara-negara Arab dan Islam akan berpartisipasi dalam putaran musabaqoh ini,” imbuhnya.
Pejabat Irak ini menyatakan bahwa tujuan utama dari musabaqoh ini adalah untuk menyoroti warisan Alquran Irak dan untuk mensuport bacaan dan hafalan Alquran.
Al-Amiri menjelaskan, musabaqoh ini meliputi hafalan dan qiraat Alquran, dan setiap bagian memiliki bagian penjuriannya sendiri.
Dia menjelaskan bahwa musabaqoh ini dilaksanakan dalam dua tahap, dimana seluruh qari dan hafiz akan mengikuti tahap penyisihan dan lima besar akan berkometisi pada tahap kedua.
Menurut pengumuman direktur Pusat Ilmu Alquran Nasional Irak, pemenang musabaqoh ini akan diberi hadiah istimewa, dan musabaqoh ini akan diadakan dengan slogan (dari Bagdad, simbol peradaban dan Islam, hingga Gaza, simbol perlawanan, dan Lebanon, simbol Jihad; dengan Alquran, kemenangan dan stabilitas). (HRY)