IQNA

Beografi Fatimah Az-Zahra (as)/3

Kehidupan Sayyidah Az-Zahra (as) setelah Wafat Nabi (saw)

8:32 - December 11, 2024
Berita ID: 3481218
IQNA - Terlepas dari kehidupan manis yang dijalani Ali (as) dan Fatimah (as), tidak ada seorang pun yang melihat mereka tersenyum dalam beberapa bulan terakhir kehidupan Fatimah (as).

Meskipun kehidupan manis yang dijalani Ali (as) dan Fatimah (As), namun dalam beberapa bulan terakhir kehidupan Fatimah (as), peristiwa malang telah menimpanya; sebagaimana disebutkan dalam sumber-sumber sejarah, kepahitan dan permasalahan yang dialami Fatimah (as) setelah wafatnya Nabi begitu banyak sehingga tidak ada seorang pun yang melihatnya tersenyum selama masa ini.

Khotbah Fadakiyyah yang bertahan hingga saat ini merupakan dokumen kesakitan dan penderitaan tersebut. Khotbah yang disampaikan di hadapan para sahabat ini dengan jelas mengungkap penderitaan yang dideritanya pasca Nabi Muhammad saw. Kehilangan Nabi saw, kisah Saqifah, kasus-kasus terkait kekhalifahan, dan penyitaan Fadak menjadi beberapa penyebab kesedihan tersebut.

Penentangan Fatimah (as) dan Ali (as) terhadap keputusan yang diambil dalam syura Saqifah menyebabkan mereka terancam. Ali (as) dan Fatimah (as) yang tidak berbaiat kepada khalifah saat itu dan beberapa sahabat mereka yang duduk di rumah Fatimah menyebabkan penyerbuan terhadap rumah mereka, dan dalam penyerangan tersebut, Fatimah terluka karena mencegah membawa Ali guna berbaiat, dan anaknya mengalami keguguran. Setelah peristiwa ini, Fatimah jatuh sakit dan tak lama kemudian meninggal.

Fatimah (as) mewasiatkan kepada Ali (as) bahwa lawan-lawannya tidak boleh berpartisipasi dalam salat jenazahnya dan acara penguburannya serta meminta Ali (as) untuk menguburkannya pada malam hari. Menurut pendapat umum, Fatimah (as) syahid di Madinah pada tanggal 3 Jumadil Akhir tahun 11 Hijriah. Usianya dikatakan delapan belas tahun; namun dalam riwayat Imam Baqir (as) umurnya disebutkan 23 tahun. (HRY)

 

3490970

captcha