Dalam Sebulan Rezim Zionis Larang Kumandang Azan Sebanyak 48 Kali di Masjid Ibrahimi
Menurut Iqna mengutip Middle East Monitor, Kementerian Wakaf dan Agama Palestina mengumumkan bahwa pasukan pendudukan Israel mencegah kumandang azan di Masjid Ibrahimi sebanyak 48 kali pada Desember tahun lalu.
Pasukan pendudukan juga menyerbu Masjid al-Aqsa sebanyak 22 kali selama periode ini.
Kementerian ini mengumumkan dengan menerbitkan laporan bulanannya bahwa pasukan pendudukan dan pemukim mengintensifkan serangan mereka terhadap Masjid Al-Aqsa bulan lalu, dan Itamar Ben-Gvir, menteri ekstremis rezim Zionis, menyerbu masjid tersebut pada hari pertama hari raya Yahudi Hanukkah, yang dijaga ketat oleh Pasukan keamanan. Ini adalah ketujuh kalinya dia menyerbu situs suci umat Islam sejak dia menjabat pada Desember 2022.
Kementerian memperingatkan bahwa tujuan serangan ini adalah untuk melegitimasi kehadiran para pemukim dan memaksakan realitas baru dengan melakukan ritual Talmud seperti sujud massal, meniup terompet, dan membawa persembahan pada waktu dan tempat tertentu.
Kementerian Wakaf Palestina mengumumkan tentang Masjid Ibrahimi di kota Hebron di selatan Tepi Barat yang diduduki bahwa pasukan pendudukan mencegah kumandang azan di masjid ini sebanyak 48 kali. Mereka juga melakukan pengukuran di dalam masjid yang dinilai jelas merupakan pelanggaran terhadap kesucian tempat suci Islam dan perambahan properti wakaf.
Bulan lalu, situs web Time of Israel, dengan menunjukkan bahwa rencana penyitaan Masjid Ibrahimi mendapat dukungan dari tokoh-tokoh Amerika, termasuk pejabat pemerintahan Donald Trump, presiden terpilih Amerika Serikat, mengumumkan : “Rencana ini bertujuan menjadikan Masjid Ibrahimi menjadi warisan nasional Yahudi, menyita lokasi dan simulasinya dengan bundaran al-Buraq yang terletak di Al-Aqsa. (HRY)
