Menurut Iqna, dengan berakhirnya musabaqoh Alquran internasional Republik Islam Iran ke-41 (26-31 Januari 2025, Masyhad), hari Minggu, 2 Februari, para peserta musabaqoh ini hadir di husainiyah Imam Khomeini (qs) dan bertemu dengan Ayatullah Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi.
Acara ini bertepatan dengan milad Abu Abdillah al-Husein (as), dengan penampilan Abbas Salimi, pakar Alquran, dan lantunan Seyyed Mohammad Hosseinipour, seorang qari Iran dan juara pertama pada periode ini cabang qiraat. Qari internasional ini melantunkan ayat 41 hingga 46 dari surah al-Fussilat dan ayat 1- 6 Surah Al-Alaq.
Muhammad Ali Jabin, anggota juri dari Mesir, membacakan ibtihal dalam memuji Abu Abdillah al-Husein (as). Qari dan pemadah Mesir ini juga membacakan ibtihal “Inna fil Jannati Nahran min Laban li Aliyyin wa Husainin wa Hasan” dengan indah.
Bagian lain dari acara tersebut adalah pembacaan Alquran oleh Mohammad Khakpour, pemenang pertama Musabaqoh Alquran Internasional Republik Islam Iran ke-41 di cabang tahfiz Quran, dan selanjutnya Mohammad Hussein Mohammad, seorang qari dari Mesir dan peraih juara kedua cabang qiraat, melantunkan surah Al-Ahzab ayat 38 sampai 48.
Sekelompok remaja dan pemuda muda dari kelompok Sabil Al-Rashad, yang dipimpin oleh Ali Mehrabi, seorang qari dan guru Alquran, membaca Alquran, menirukan gaya qari terkemuka Mesir, dan melakukan berbagai qiraat.
Setelah acara tersebut, Hujjatul Islam wal Muslimin Seyyed Mehdi Khamoshi, Kepala Organisasi Urusan Wakaf dan Amal, menyampaikan laporan tentang pelaksanaan Musabaqoh Alquran Internasional Republik Islam Iran ke-41dan mengatakan: “Perwakilan putra dan putri dari 26 negara berkompetisi di cabang qiraat tahkik, tartil, dan hafalan seluruh Alquran di Masyhad”.
Dan kemudian dilanjutkan dengan penyampaian pernyataan oleh Ayatullah Khamenei.
Berikut ini adalah kutipan pernyataan Yang Mulia pada pertemuan tersebut:
- Kontinuitas mukjizat Alquran dan mukjizat Nabawi merupakan rahmat yang sangat besar bagi alam wujud.
- Dengan kehendak Tuhan, Gaza akan menang atas rezim Zionis.
- Kondisi mental bertaqwa kepada Tuhan, artinya kita harus yakin bahwa dengan izin Tuhan, sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi mungkin.
- Iran saat ini bukanlah Iran 40 tahun lalu dan telah berkembang di segala arah; bangsa Iran telah bersabar dan telah membuat kemajuan.
- Syarat praktis bertawakkal adalah terjun ke lapangan. Permasalahan umat Islam dapat diselesaikan dengan bertawakal kepada Allah. (HRY)