Menurut Iqna, acara pembukaan Pameran Pariwisata Internasional Teheran ke-18, Selasa pagi, 11 Februari, dengan kehadiran Masoud Pezeshkian; Presiden, Seyyed Reza Salehi Amiri; Menteri Warisan Budaya, Pariwisata, dan Kerajinan Tangan serta sekelompok pejabat dalam negeri, duta besar, dan tamu asing di lokasi permanen Pameran Internasional Teheran.
Dalam acara ini menekankan persatuan nasional dan merujuk pada ayat: “Tidakkah mereka berjalan di bumi sehingga hati mereka dapat memahami atau telinga mereka dapat mendengar? Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang berada dalam dada” (QS. Al-Hajj: 46), menambahkan penekanan dalam ayat ini adalah apakah kamu tidak menjelajahi bumi dan menemukan hati sadar atau telinga untuk mendengar? Padahal yang buta itu bukan matanya, melainkan hati yang ada di dalam dada, yang bagaikan lubang hitam, yang menyerap semua cahaya yang datang dan tidak memantulkannya. Melihat dan bepergian mengarah pada pertumbuhan, pengalaman, kesejahteraan, persatuan, dan konvergensi di antara manusia.
Presiden melanjutkan, “Pameran dan pertemuan budaya diselenggarakan justru untuk tujuan ini, yakni untuk memperlihatkan pengalaman dan prestasi masyarakat, agar mereka dapat berinteraksi satu sama lain, dan untuk memperkenalkan budaya dan nilai-nilai yang berbeda satu sama lain.”
“Berjalanlah melintasi bumi dan lihatlah bagaimana akhir dari orang-orang yang mengingkari kebenaran. Mereka yang melihat dan belajar memperluas cakrawala intelektual mereka dan memperoleh pemahaman lebih baik tentang dunia. Selain aspek ekonomi pariwisata, bepergian dan mengunjungi masyarakat lain di semua bidang dapat berkontribusi pada kemajuan manusia,” ujarnya.
Moto Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah untuk membangun perdamaian dan keamanan dunia, dan tujuan ini hanya dapat dicapai melalui komunikasi, perdamaian, persahabatan, dan saling menghormati, bukan melalui perang, pembunuhan, diskriminasi, dan agresi.
Lebih lanjut Pezeshkian menekankan: “Kita harus menyediakan platform bagi semua bangsa untuk hidup berdampingan. Jika kita bepergian ke negara lain dan mengenal budaya dan masyarakatnya, prasangka dan kesalahpahaman akan hilang.”
“Kami memiliki hubungan persahabatan dan persaudaraan dengan tetangga kami dan kami menginginkan perdamaian dan ketenangan dengan semua negara. Setiap orang yang datang ke Iran adalah tamu terhormat kami, dan kami berhubungan dengan semua negara tetangga, dan persahabatan serta persaudaraan ini akan tetap abadi,” ungkapnya.
Edisi pameran ini akan diadakan dari tanggal 11 hingga 14 Februari, dengan 8 delegasi asing dan 14 negara termasuk Turki, Qatar, Malaysia, Thailand, Rusia, Uzbekistan, Tajikistan, Indonesia, Madagaskar, dan UEA memiliki stan di pameran tersebut.
Pameran Pariwisata Internasional Teheran ke-18 dimulai dengan pendekatan dan slogan "Perdamaian antar kelompok etnis Iran dan persatuan nasional." (HRY)