Menurut Iqna mengutip Shahab, Hamas mengucapkan selamat kepada para pejuang perlawanan, para tahanan yang dibebaskan dalam Operasi "Badai Kebebasan," para tahanan yang melawan sipir penjara, yang terluka dan keluarga para syuhada, yang terluka dan para tahanan, serta negara-negara Arab dan Islam, dalam sebuah pernyataan.
Gerakan ini menekankan pentingnya persatuan, solidaritas, dan kerja sama, serta menyerukan agar siang dan malam Ramadan diiringi dengan nilai-nilai luhur bulan ini, seperti komitmen pada prinsip, pengorbanan, kesabaran, kegigihan, serta pembelaan terhadap tanah dan tempat-tempat suci, khususnya Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
Pernyataan Hamas mengatakan: “Kami menekankan bahwa kejahatan penjajah dan rencana agresif mereka terhadap Masjid Al-Aqsa, kiblat pertama umat Islam dan tempat suci ketiga, tidak akan pernah berhasil menyerang tempat suci ini, mengubah identitasnya, dan menyembunyikan sejarahnya. Masjid Al-Aqsa adalah dan akan tetap menjadi tempat yang sepenuhnya Islam, dan penjajah tidak mempunyai tempat di dalamnya, dan rakyat Palestina akan mendukungnya dengan darah dan nyawa mereka sampai tempat itu benar-benar terbebas dari noda para penjajah.”
Pernyataan Hamas lebih lanjut menyebutkan: “Kami juga memperingatkan pemerintah rezim pendudukan dan meminta mereka bertanggung jawab penuh atas konsekuensi penerapan instruksi tersebut, dan kami menyerukan kepada Organisasi Kerja Sama Islam dan masyarakat internasional untuk segera mengambil tindakan untuk menghadapi kejahatan terang-terangan para penjajah terhadap Masjid Al-Aqsa sehingga rakyat Palestina dapat menjalankan ritual keagamaan mereka di Masjid Al-Aqsa dengan kebebasan penuh”.
Hamas juga mengimbau masyarakat Islam untuk mempertimbangkan bulan ini sebagai kesempatan untuk mendukung rakyat Gaza dan berdiri bersama mereka dalam semangat empati dan pengorbanan.
Di penghujung, Hamas mengajak masyarakat Tepi Barat, Yerusalem, dan wilayah-wilayah yang diduduki tahun 1948 untuk mendukung tempat suci ini dari serangan rezim Zionis dan para pemukimnya selama bulan suci ini dengan cara menghadiri Masjid Al-Aqsa, melaksanakan i'tikaf, dan melawan. Demikian juga mengajak warga Palestina di seluruh dunia untuk menunjukkan solidaritas mereka kepada rakyat Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem dengan meluncurkan kampanye dan kegiatan solidaritas.
Salat Tarawih pertama dilaksanakan di Masjid Al-Aqsa.
Puluhan ribu warga Palestina melaksanakan salat Tarawih pertama di Masjid Al-Aqsa pada malam pertama bulan suci Ramadan.
Meskipun ada rintangan-rintangan yang dibuat oleh pasukan pendudukan Israel untuk mencegah warga Palestina memasuki kota Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa, para jamaah berhasil menghadiri tempat suci ini. (HRY)