IQNA

Yaman Bongkar Kebohongan Trump soal Serangan terhadap Pertemuan Militer

17:42 - April 06, 2025
Berita ID: 3481879
IQNA - Sumber khusus dari Kantor Berita Yaman (Saba) membongkar kebohongan  Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengunggah rekaman video serangan terhadap apa yang ia sebut sebagai pertemuan rahasia para pemimpin militer Yaman yang sedang merencanakan operasi laut.

Sumber tersebut menjelaskan bahwa video yang dibagikan Trump sebenarnya merupakan acara sosial dalam rangka perayaan Idul Fitri yang diselenggarakan di provinsi Hodeidah, bukan pertemuan militer seperti yang diklaim. Acara semacam itu rutin diadakan di berbagai provinsi setiap kali hari raya, dan hal ini diketahui secara luas oleh rakyat Yaman.

Sumber itu juga menegaskan bahwa tidak ada kaitan antara para peserta acara tersebut dengan operasi militer yang dijalankan oleh Angkatan Bersenjata Yaman (YAF), yang saat ini memberlakukan blokade maritim terhadap kapal-kapal yang terhubung dengan AS dan “Israel”.

Kecaman terhadap Kejahatan Keji Amerika yang Targetkan Warga Sipil

Banyak warganet membagikan video serupa yang menunjukkan perayaan tradisional yang melibatkan keluarga dan anak-anak selama hari raya. Sejumlah komentar menyebut Trump sebagai kriminal.

Sumber dari SABA menyebut serangan ini sebagai “kejahatan keji Amerika yang menyebabkan puluhan syahid dan korban luka”, mencerminkan tingkat kebangkrutan moral dan kegagalan AS dalam agresinya terhadap Yaman.

Ia menambahkan bahwa kejahatan terbaru ini merupakan kelanjutan dari genosida yang sedang dilakukan oleh agresi Israel-Amerika di Gaza. Sumber tersebut menegaskan bahwa kejahatan ini tidak akan dilupakan, dan Angkatan Bersenjata Yaman, yang berdiri di sisi rakyat Gaza, tidak akan membiarkan darah warga Yaman tumpah sia-sia.

Trump dan Eskalasi AS di Kawasan

Pada hari Jumat, Trump memposting video serangan tersebut di akun media sosialnya dengan caption “oops”. Dalam keterangannya, ia menulis: “Para Houthi ini berkumpul untuk menerima instruksi serangan.” Ia kemudian menambahkan, “Oops, tidak akan ada serangan dari para Houthi ini. Mereka tidak akan pernah menenggelamkan kapal kami lagi!”

Pernyataan tersebut merujuk pada operasi militer Angkatan Bersenjata Yaman sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina di Gaza dan sebagai respons terhadap agresi AS yang terus berlanjut di wilayah Yaman.

Sementara itu, pada hari Kamis, juru bicara Kementerian Kesehatan Yaman, Anis al-Asbahi, mengumumkan bahwa setidaknya 92 warga sipil telah gugur dan 165 lainnya terluka akibat serangan udara AS di Yaman sejak pertengahan Maret.

Sejak “Israel” melanjutkan perangnya terhadap Gaza, Angkatan Bersenjata Yaman kembali melancarkan operasi di Laut Merah dan menegaskan bahwa operasi tersebut tidak akan berhenti kecuali agresi terhadap Gaza dihentikan dan blokade dicabut.

Pada hari Rabu, AS mengumumkan pengiriman kapal induk kedua, USS Carl Vinson, untuk bergabung dengan USS Harry S. Truman di Timur Tengah guna “memperkuat stabilitas kawasan, mencegah agresi, dan menjaga kelancaran perdagangan di wilayah tersebut.” (HRY)

 

Sumber: arrahmahnews.com

Kunci-kunci: yaman ، Kebohongan Trump ، serangan ، pertemuan
captcha