Menurut Iqna mengutip Sada el-Balad, Prof. Dr. Salamah Jumah Dawood, presiden Universitas Al-Azhar, bertemu dan berdiskusi dengan delegasi dari Universitas Islam Sultan Agung Indonesia, yang dipimpin oleh dr. Andre Sugiyono, wakil presiden pertama universitas tersebut.
Dalam pertemuan ini, Mahmoud Siddiq; Wakil Presiden Universitas Studi dan Penelitian Islam Al-Azhar, Prof.Dr. M. Fikri Khidr; Wakil kepala cabang wanita universitas ini, Sayyid Bakri; Wakil Rektor Universitas Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Atta Al-Sonbati; Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Kairo hadir untuk menandatangani nota kesepahaman antara kedua universitas.
Rektor Universitas Al-Azhar mengatakan dalam pidatonya pada pertemuan tersebut: “Lebih dari 30.000 mahasiswa pria dan wanita belajar di Universitas Al-Azhar, beberapa di antaranya adalah orang Indonesia”.
“Syekh Al-Azhar memberikan perhatian khusus kepada para mahasiswa Al-Azhar. Karena para duta besar Al-Azhar berada di negaranya untuk menyebarkan moderasi dan kesederhanaan,” imbuhnya.
Menyusul pertemuan ini, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Universitas Al-Azhar dan Universitas Islam Sultan Agung.
Nota kesepahaman ini akan berlaku selama lima tahun dan perpanjangannya hanya dapat dilakukan dengan persetujuan para pihak.
Di akhir pertemuan, pejabat dari kedua universitas saling bertukar salinan nota kesepahaman dan berfoto kenang-kenangan bersama. (HRY)