Pantang Menyerah, Brigade Al-Quds dan Al-Qassam Luncurkan Serangan Baru ke Israel

IQNA - Brigade al-Quds, sayap militer dari Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), pada Selasa malam mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan rentetan roket yang menargetkan wilayah pendudukan Isdud, Askalan, Sderot, serta sejumlah permukiman Israel di sekitar Jalur Gaza (Gaza Envelope/Selubung Gaza).

Unit Roket dari Brigade al-Quds menegaskan bahwa serangan ini merupakan respons langsung atas pembantaian yang terus dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Brigade Al-Qassam Hadapi Unit Rekayasa Israel di Gaza Timur

Sebelumnya pada hari Selasa, para pejuang dari Brigade al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas, melaporkan bahwa mereka telah terlibat dalam konfrontasi langsung dengan sebuah unit teknik militer Israel. Dalam pertempuran tersebut, mereka menggunakan senjata ringan dan berhasil menewaskan pengemudi kendaraan militer jenis Bagger.

Brigade al-Qassam menyatakan bahwa operasi tersebut berlangsung pada hari Minggu lalu, di bagian timur lingkungan al-Shujaiya, Gaza Timur.

Drone Super Heron Israel Ditembak Jatuh di Atas Kota Gaza

Pada hari Senin, Brigade al-Quds juga mengumumkan bahwa para pejuang perlawanan mereka berhasil menembak jatuh sebuah drone Israel jenis Super Heron yang sedang terbang di atas Kota Gaza.

Peristiwa ini terjadi di tengah berlanjutnya perang genosida yang dilancarkan oleh militer pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza yang terkepung, sejak Israel mengingkari kesepakatan gencatan senjata yang sempat membawa ketenangan selama dua bulan.

Korban Tewas di Gaza Melebihi 52.900 Jiwa

Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Selasa mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat agresi Israel yang terus berlangsung sejak 7 Oktober 2023 kini telah melampaui 52.900 syuhada, sementara lebih dari 119.700 orang terluka.

Sejak 18 Maret saja, lebih dari 2.700 warga Palestina telah gugur dan lebih dari 7.600 lainnya terluka.

Ratusan jenazah masih terkubur di bawah reruntuhan bangunan dan berserakan di jalan-jalan, namun tak dapat dijangkau akibat serangan tanpa henti dari Israel serta puing-puing yang menghalangi akses.

Tim ambulans dan pertahanan sipil menghadapi tantangan luar biasa dalam melakukan penyelamatan, karena mereka pun menjadi sasaran serangan dalam apa yang oleh para pejabat digambarkan sebagai upaya sistematis untuk melumpuhkan layanan darurat dan penyelamatan. (HRY)

Sumber: arrahmahnews.com