Menurut Iqna mengutip Antaranews, jemaah tertua yang datang ke Baitullah pada haji tahun ini berasal dari negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
Sumbuk, seorang nenek berusia 109 tahun asal Jawa, Indonesia, yang dikenal dengan nama Nenek Sumbuk, menjadi jemaah haji tertua tahun 2025. Meski langkahnya ringkih dan pendengarannya kurang baik, tekadnya tetap kuat.
Ia berkata dalam bahasa Jawa: "Doaku, semoga hajiku diterima dan dikabulkan oleh Allah." Kata-katanya diterjemahkan oleh putrinya, Sukmi. Dengan dukungan dari Kelompok Pemandu Haji dan Umrah (KBIHU), termasuk kursi roda dan asisten yang berdedikasi, ia memulai perjalanannya sebagai bagian dari kelompok jemaah haji Jakarta.
Tahun lalu, tokoh inspiratif lainnya, Kazimiya Hatim, seorang wanita Irak berusia 104 tahun yang menunaikan haji, disambut hangat di Bandara Internasional Pangeran Mohammed bin Abdulaziz di Madinah.
Haji tahun ini ditetapkan menjadi yang terbesar dalam sejarah, dengan Arab Saudi memperkirakan lebih dari 2,5 juta jemaah. Indonesia memiliki kuota terbesar dengan 221.000 orang, disusul Pakistan (180.000), India (175.025), Bangladesh (127.198), Nigeria (95.000) dan Iran (87.550).
Hingga pertengahan Mei, lebih dari 220.000 jemaah telah tiba dari Indonesia, Pakistan, dan Bangladesh, menandai peningkatan signifikan dalam partisipasi dalam acara tersebut karena umat Islam di seluruh dunia dengan bersemangat kembali ke tradisi suci ini setelah pandemi.
Pemeriksaan kesehatan wajib memastikan jemaah sehat secara fisik. Sementara itu, tindakan praktis seperti minum air putih yang cukup, beristirahat di tempat teduh, dan menghindari jam-jam puncak panas (siang hingga pukul 3 sore) sangat disarankan. Penggunaan kursi roda dianjurkan untuk ritual berat seperti Tawaf dan Sa'i, karena dapat menjamin kesehatan jemaah. (HRY)