Menurut Iqna, Konferensi Internasional ke-10 tentang Hak Asasi Manusia Amerika dari perspektif Pemimpin Tertinggi secara resmi dimulai pagi kemarin, Rabu, 2 Juli, dengan pesan dari Ayatullah Makarem Shirazi.
Teks pesan adalah sebagai berikut:
Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا
“Sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam dan Kami angkut mereka di darat dan di laut. Kami anugerahkan pula kepada mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna”. (QS. Al-Isra’: 70)
Di awal ucapan saya, saya menganggap perlu untuk mengutuk serangan brutal dan ilegal yang dilakukan oleh rezim Israel dan penjahat Amerika terhadap negara kita tercinta dan menyampaikan belasungkawa dan simpati saya kepada keluarga para syuhada serangan ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua penyelenggara dan peserta konferensi penting ini dan berharap bahwa pertemuan ilmiah ini akan menjadi langkah efektif dalam realisasi hak asasi manusia yang sebenarnya.
Dari sudut pandang agama-agama samawi, khususnya Islam, manusia adalah makhluk yang dianugerahi harkat dan kehormatan. Akan tetapi, jika makhluk mulia ini menyimpang dari jalan kodrat dan keadilan serta melanggar hak-haknya, maka Allah akan menyebutnya sebagai kezaliman.
Selama bertahun-tahun, penafsiran hak asasi manusia yang agung telah menjadi mainan di tangan para penguasa yang menindas dan kriminal, sehingga mereka dapat mengejar kepentingan mereka yang tidak sah di bawah bayang-bayangnya dan menggunakan alasan ini untuk melakukan ketidakadilan dan penindasan terburuk terhadap bangsa dan rakyat tanpa mempertimbangkan hati nurani manusia atau mematuhi hak asasi manusia; bukti terbaik untuk ini adalah situasi terkini di kawasan kita.
Tahun lalu, seluruh dunia menyaksikan kejahatan rezim Israel di Gaza. Ribuan wanita, anak-anak, dan orang-orang tak berdosa menjadi korban kejahatan rezim Zionis ini atau diusir dari rumah mereka; sebuah rezim yang merupakan produk dari pemikiran kolonial dan tidak manusiawi Barat.
Kita juga tidak boleh mengabaikan kejahatan yang dilakukan beberapa hari ini terhadap tanah air Islam kita, di mana orang-orang tak berdosa menjadi syahid dalam serangan pengecut di rumah mereka. Bukankah orang-orang yang tertindas ini menikmati hak-hak dasar seperti hak untuk hidup dan keamanan? Di medan perang manakah mereka hadir?!
Harus dinyatakan dengan jelas bahwa pandangan Barat tentang manusia dan hak-haknya adalah mementingkan diri sendiri dan selektif, dan di mana pun kepentingan dan hegemoni mereka tidak terlibat, mereka berbicara tentang slogan-slogan yang indah, tetapi begitu slogan-slogan itu bertentangan dengan kepentingan mereka sendiri, korban pertama adalah "hak asasi manusia".
Jangan sekali-kali tertipu oleh slogan-slogan Barat yang menipu. Hak asasi manusia yang dibicarakan Barat adalah konsep yang kosong dan hampa. Mereka tidak percaya pada martabat manusia atau mematuhi prinsip-prinsip yang mereka klaim.
Saran saya kepada semua pemikir di bidang ini adalah untuk mengungkap wajah sebenarnya dari para pengklaim palsu hak asasi manusia kepada opini publik dunia dengan mencerahkan dan menjelaskan fakta-fakta serta tidak membiarkan konsep mulia ini diputarbalikkan dan dihancurkan oleh para pelanggar utamanya.
Sebagai penutup, sambil menyatakan kemuakan atas kejahatan tak tahu malu dari rezim palsu ini dan para pendukung Barat mereka, khususnya pemerintah AS, dan menyatakan kesedihan atas kesyahidan rakyat tertindas di kawasan ini, khususnya rekan-rekan senegara kita yang terkasih, di tangan Zionis global dan para pendukungnya, dan mengucapkan selamat kepada bangsa yang tangguh dan angkatan bersenjata atas perlawanan dan pembelaan mereka terhadap para agresor, saya berdoa kepada Allah swt untuk keamanan abadi bagi bangsa Islam dan kemenangan yang menentukan dan terakhir bagi rakyat tertindas di dunia atas kekuatan-kekuatan arogan. (HRY)