IQNA

Kabinet Israel Menyetujui Rencana Pendudukan Gaza

14:02 - August 09, 2025
Berita ID: 3482502
IQNA - Kabinet politik-keamanan rezim Zionis menyetujui rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menduduki Kota Gaza dengan suara mayoritas.

Menurut Iqna mengutip Al-Mayadeen, kabinet politik-keamanan rezim Zionis menyetujui rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan suara mayoritas, yang mencakup kesiapan tentara Israel untuk menguasai Kota Gaza, di Jalur Gaza utara.

Setelah 10 jam berdiskusi, kabinet Israel menyetujui pendudukan Kota Gaza dan perluasan operasi militer di Jalur Gaza.

Menurut Al-Alam, setelah 10 jam diskusi yang berlangsung dari Kamis sore hingga Jumat pagi, kabinet keamanan dan politik Israel sepakat untuk menduduki Kota Gaza dan memperluas operasi militer di Jalur Gaza.

Kantor Perdana Menteri Israel mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi bahwa kabinet telah menyetujui usulan Netanyahu untuk menduduki Gaza.

Pernyataan tersebut mengklaim bahwa tentara sedang bersiap untuk menduduki Kota Gaza sepenuhnya sambil memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di luar zona konflik.

Pernyataan dari kantor Netanyahu menekankan bahwa anggota kabinet menyetujui dengan suara mayoritas lima prinsip untuk mengakhiri perang, yang terutama adalah pemulangan tahanan. Kelima prinsip tersebut adalah: "Pelucutan senjata Hamas, pemulangan tahanan, baik hidup maupun mati, pelucutan senjata di Jalur Gaza, kendali keamanan Israel atas Jalur Gaza, dan keberadaan pemerintahan sipil sebagai alternatif bagi Hamas atau Otoritas Palestina".

Menurut pernyataan dari kantor Netanyahu, mayoritas menteri menekankan bahwa "rencana alternatif" yang diajukan pada pertemuan tersebut tidak akan mencapai kekalahan Hamas atau pemulangan tahanan.

Pernyataan dari Kantor Perdana Menteri tidak memberikan detail mengenai "rencana alternatif", tetapi laporan pers Israel menunjukkan bahwa selama dua hari terakhir, Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Eyal Zamir, telah mengusulkan pengepungan Kota Gaza dan operasi terbatas, alih-alih pendudukan penuh. Ia memperingatkan bahwa pendudukan Kota Gaza akan membahayakan nyawa para tahanan, di samping tekanan tambahan yang akan diberikan kepada angkatan darat, yang sudah kelelahan.

Kantor berita Reuters melaporkan, mengutip kantor Benjamin Netanyahu: “Israel bermaksud mengambil alih kendali militer penuh atas Jalur Gaza”.

Kantor Netanyahu mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa tentara Israel sedang bersiap untuk mengambil alih Kota Gaza. Tel Aviv menginginkan pemerintahan sipil di Gaza, di mana Hamas dan Otoritas Palestina tidak memiliki tempat.

Kota Gaza, di utara Jalur Gaza, adalah kota terbesar di wilayah tersebut.

Koresponden Axios, Barak Rawid, juga mengutip seorang pejabat Zionis yang mengatakan bahwa rencana tersebut mencakup evakuasi penduduk sipil dari Kota Gaza dan peluncuran serangan darat di wilayah tersebut.

Komite Perlawanan Palestina menganggap keputusan pemerintah Israel untuk menduduki Gaza merupakan kekalahan besar bagi kaum Zionis, karena rezim tersebut telah gagal mencapai satu pun tujuannya di medan perang.

Menanggapi persetujuan kabinet Israel atas pendudukan Kota Gaza, Komite Perlawanan Palestina mengumumkan: “Keputusan Dewan Keamanan Zionis terkait pendudukan Jalur Gaza menunjukkan krisis musuh, ketidakberdayaan politik dan operasional, serta kegagalan besar rezim ini, dan menunjukkan bahwa rezim ini belum mencapai satu pun tujuannya”.

Pernyataan Komite Perlawanan menyatakan: “Keputusan penjahat perang Netanyahu yang bertujuan menduduki Jalur Gaza merupakan instruksi yang jelas untuk genosida dan penyelesaian kejahatan perang, penghancuran, pembunuhan, dan pembantaian”.

Komite Perlawanan memperingatkan, setiap kekuatan atau negara asing yang memasuki Gaza akan diperlakukan sebagai kekuatan musuh, penjajah, dan alat musuh Zionis, dan nasib mereka hanyalah kekalahan dan kehancuran.

Komite Perlawanan Palestina menekankan penjagaan senjata perlawanan untuk melawan pendudukan rezim Zionis, dan menambahkan: “Senjata perlawanan akan tetap ada hingga pendudukan tanah Palestina dicabut”.

Pernyataan tersebut berbunyi: “Tak ada kekuatan di bumi yang mampu melucuti senjata kami. Senjata-senjata ini adalah warisan dan tekad para syuhada kami, dan misi mereka adalah membebaskan tanah Palestina dan memulihkan hak-hak yang dirampas (bangsa Palestina).

“Musuh Zionis tidak akan mampu mencapai pembebasan tawanannya (kebebasan para tawanan) yang berada di tangan perlawanan kecuali melalui negosiasi,” tegas Komite-komite perlawanan.

Di penghujung, komite perlawanan menyebutkan:  “Kami menyerukan kepada Umat Islam untuk menyatakan mobilisasi umum dan turun ke jalan di semua kota untuk mendukung Gaza dan rakyat kami yang sedang sekarat akibat pemboman dan kelaparan”. (HRY)

 

4298782

Kunci-kunci: israel ، Rencana ، Pendudukan ، gaza
captcha