Juru bicara militer Yahya Saree menggambarkan serangan itu sebagai “operasi militer kualitatif” oleh angkatan udara kelompok tersebut.
Ia menyatakan pesawat tanpa awak pertama menyerang Bandara Ben Gurion, sementara dua pesawat tanpa awak lainnya menargetkan lokasi “vital” yang tidak disebutkan di Beersheba dan Ashkelon.
Saree kembali memperingatkan perusahaan pelayaran internasional yang beroperasi di pelabuhan-pelabuhan Israel. Ia mengatakan kapal-kapal mereka “akan menjadi sasaran, terlepas dari tujuannya,” dan mendesak perusahaan-perusahaan tersebut untuk segera menghentikan semua transaksi dengan pelabuhan-pelabuhan Israel demi melindungi kapal dan awak mereka.
Sebelumnya pada hari Jumat, militer Israel mengatakan pihaknya mencegat sebuah pesawat tak berawak yang diluncurkan dari timur tetapi tidak memberikan rincian.
Kelompok Houthi telah mengintensifkan serangan rudal dan pesawat tak berawak terhadap Israel sejak pasukan Israel melanjutkan serangan di Jalur Gaza pada bulan Maret setelah dua bulan gencatan senjata yang goyah.
Sejak November 2023, kelompok tersebut telah menargetkan pelayaran komersial di Laut Merah, Teluk Aden, dan Laut Arab untuk mendukung warga Palestina di Gaza, tempat lebih dari 61.300 korban tewas dalam genosida Israel. (HRY)
Sumber: arrahmahnews.com