Sayyid Abdul Qadir Al-Aloosi, ketua Dewan Ulama Al-Rebat Al-Mohammadi , Irak, dalam wawancara dengan IQNA di sela-sela Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-39, merujuk pada peringatan 1.500 tahun Maulid Nabi Muhammad (saw) dan penyelenggaraan Konferensi Persatuan Islam, menyatakan: "Peringatan Maulid Nabi Muhammad (saw) sendiri merupakan jalan menuju persatuan Islam, dan ini merupakan isu yang disepakati semua pihak.
“Dengan berkah Maulid Nabi Muhammad (saw), bangsa ini lahir dan terus berada di jalannya. Hari ini, yang merupakan peringatan 1.500 tahun Maulid Nabi, kita melihat bahwa bangsa ini perlu memanfaatkan kesempatan ini dan memanfaatkannya untuk persatuan dunia,” imbuhnya.
Al-Aloosi menyatakan: “Saat ini, Umat Islam berada dalam bahaya besar dan menghadapi konspirasi dari musuh-musuh dari segala penjuru. Isu Gaza dan Palestina menuntut persatuan umat Islam, sehingga persatuan Islam menjadi suatu keharusan mengingat situasi berbahaya yang dihadapi Umat Islam”.
Menanggapi pertanyaan, Bagaimana kita dapat membaca ulang kehidupan Nabi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari?, ia menyatakan: “Kehidupan Nabi (saw) adalah kehidupan yang memanusiakan. Nabi (saw) diutus untuk memimpin manusia menuju kemanusiaannya. Oleh karena itu, mengingat kelahiran Nabi (saw) yang penuh berkah, Umat Islam harus membaca ulang kehidupan Nabi dan menjadikannya sebagai contoh kesempurnaan manusia bagi bangsa-bangsa lain”. (HRY)