Menurut laporan IQNA, pertemuan pers Musabaqoh Internasional Al-Quran Kelima Para Mahasiswa Muslim, diselenggarakan pagi kemarin (27/12/2014) di kantor markas Jihad Akademik Universitas, dengan dihadiri oleh Hamidreza Tayebi, Ketua Jihad Akademik Universitas, Mehdi Faidh, Deputi Kebudayaan Jihad Akademik Universitas dan Hamid Sabir Farzam, Ketua Organisasi Aktivitas Al-Quran Universitas Negara dan Direktur musabaqoh ini.
Hamidreza Tayebi, Ketua Dewan Kebijakan Musabaqoh Internasional Al-Quran Para Mahasiswa Muslim dalam sebuah ceramah dengan mengsiyaratkan surat Al-Baqarah ayat kedua mengatakan, “Ayat ini dan ayat-ayat Al-Quran lainnya menunjukkan dengan baik akan jalan yang benar bagi keselamatan manusia dan jika kita menerima bahwa jalan kebahagiaan adalah lewat jalan ini dan ditunjukkkan dengan perantara Al-Quran Al-Karim, maka kita harus menyiapkan ranah-ranah masuknya konsep-konsep Al-Quran Al-Karim.”
Upaya Untuk Menanggapi Serius Tingkat Pendidikan Dunia Islam dengan Al-Quran
Dia dengan menegaskan akan masuk ke dalam Al-Quran Al-Karim, kecuali dengan tilawah, hafalan, keharmonisan dan tadabbur dan belum tersiapkannya penelitian dalam Al-Quran Al-Karim, mengisyaratkan poros para mahasiswa dalam musabaqoh ini dan menambahkan, dalam masyarakat Islam dan masyarakat-masyarakat lainnya, para mahasiswa tak lain dianggap hanya sebagai orang-orang berpendidikan dan tempat rujukan dan berdasarkan ini sudah semestinya para mahasiswa, baik dari segi bacaan benar maupun dari segi pemahaman ayat-ayat, harus memiliki atensi serius terhadap Al-Quran Al-Karim.
Ketua Jihad Akademik Universitas mengisyaratkan akan ketidaknyamanan peristiwa-peristiwa dan kondisi-kondisi sekarang dunia Islam dan mengemukakan, peristiwa-peristiwa yang terjadi yang menyebabkan dunia Islam sampai pada suatu kondisi dimana kaum muslimin merasa tidak nyaman. Jihad sebagai sebuah organisasi kebudayaan dan ilmiah yang terlahir dari sistem Republik Islam Iran mengkomitmenkan dirinya untuk memprediksi tantangan-tantangan nasional dan internasional.
Tayebi menjelaskan, Jihad Akademik Universitas sejak awal pendirian telah mengagendakan aktivitas Al-Quran dan sejak tahun 1385 juga telah melakukan tindakan penyelenggaraan Musabaqoh Internasional Al-Quran Para Mahasiswa Muslim dua tahun sekali. Perkembangan aktivitas Al-Quran di kalangan para mahasiswa sebagai para pengajar dan pendiri masa depan pelbagai masyarakat dapat terbentuk dengan menggunakan musabaqoh ini.
Menjelaskan Tujuan-tujuan Musabaqoh
Selanjutnya, ketua Dewan Kebijakan Musabaqoh Internasional Al-Quran Kelima Para Mahasiswa Muslim mengisyaratkan akan tujuan-tujuan penyelenggaraan musabaqoh semacam ini. “Di antara tujuan-tujuan yang diagendakan untuk musabaqoh ini adalah perkembangan aktivitas-aktivitas khusus studi interdisipliner Al-Quran Al-Karim dikalangan para mahasiswa, menggunakan kapasitas musabaqoh untuk menyebarkan persatuan dikalangan kaum muslimin, pengenalan para mahasiswa dengan kemajuan-kemajuan Iran Islam,” ucapnya.
Dia menambahkan, Republik Islam Iran menyampaikan pesan musabaqoh ini yaitu “Al-Quran Pengundang Kasih Sayang, Persatuan dan Kemuliaan Manusia” kepada semua kaum muslimin lewat para mahasiswa, sehingga memiliki penguatan persatuan dan solidaritas dalam pembentukan peradaban baru Islam.
Tayebi mengingatkan, dalam Musabaqoh Internasional Al-Quran Kelima Para Mahasiswa Muslim, kurang lebih 50 negara telah mengirimkan para delegasinya ke musabaqoh ini, dimana dengan memperhatikan tuntutan dan kondisi yang ada, kehadiran yang sangat baik dan besar, yang mana kami berharap dapat menyaksikan terbentuknya musabaqoh yang berkualitas.
Selanjutnya, ketua Jihad Akademik Universitas dalam menjawab pertanyaan terkait pencatatan sekretariat permanen musabaqoh ini dan tindakan-tindakan yang dilakukan terkait hal tersebut mengatakan, hal ini dilakukan melalui ISESCO sehingga sekretariat permanen musabaqoh ini tercatat di Republik Islam Iran dan selama pencatatatan resmi sekretariatan ini memerlukan sebuah serangkaian pertimbangan, maka harus bersabar sampai pada waktunya.
Dengan Penyelenggaraan Musabaqoh ini, Iranfobia akan Berkurang
Dia menegaskan, dengan kehadiran para mahasiswa-mahasiswa dari pelbagai negara, sudah didesain Iranfobia dan juga dilakukan induksi dan doktrin-doktrin buruk yang secara resmi dilakukan oleh sebagian negara-negara yang sudah terkenal, dengan kehadiran para mahasiswa Qurani dari pelbagai negara akan terjawab dengan sendirinya dan Iranfobia ini akan berkurang.
Selanjutnya, Faidh mengisyaratkan akan penyelenggaraan musabaqoh dalam bagian penelitian untuk pertama kalinya dan mengemukakan, bagian ini dapat dipakai untuk semua kalangan para mahasiswa dalam semua jurusan. Dengan memperhatikan bahwa periode musabaqoh ini berporoskan slogan persatuan, berbarengan penyelenggaraan musabaqoh ini dengan Minggu Persatuan akan sangat dapat membantu.