“Konferensi Peran Ulama Agama dalam Persatuan Islam diselenggarakan di kota Mazari Sharif-Afganistan, dengan dihadiri oleh Wakil Kedua Ketua Eksekutif Negara Afghanistan, Menteri Imigrasi negara ini, para delegasi parlemen, Anggota Dewan Propinsi, Anggota Dewan Persatuan Islam, Dewan ulama Ahlus Sunnah dan Syiah serta para aktivis kebudayaan dan sosial dari Yayasan Kebudayaan dan Khidmat Tsaqalain,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari AVA News.
Dalam acara ini, Mohammad Mohaqqiq, Wakil Kedua Ketua Eksekutif Negara Afganistan lewat pidatonya mengatakan, “Para ulama agama di setiap masa dan waktu melaksanakan perannya dengan baik, para ulama Islam dalam 36 tahun silam memiliki peran terkemuka dan persatuan serta integrasi seluruh masyarakat Afghanistan melawan tentara Soviet merupakan hasil upaya, jerih payah serta sikap-sikap para ulama.”
“Para ulama agama ini merupakan panji kebangkitan pembangkit kebebasan di hadapan para imperialis dan setelah 14 tahun mereka mengenalkan rakyat Afghanistan sebagai pahlawan di hadapan mata dunia,” tambahnya
Mohaqqiq menegaskan, sekarang ini para ulama agama mengemban tugas yang lebih berat; karena sekarang ini orang-orang yang datang untuk menciptakan perpecahan dan untuk menghancurkan kaum muslimin masuk dengan mengenakan jubah, pakaian dan slogan-slogan Islam, dengan demikian untuk menspesifikasikan masalah ini dan memobilisasi rakyat membutuhkan banyak waktu dan semakin lebih memperbesar tanggung jawab para ulama dan lebih menyulitkan risalah mereka.
Wakil Kedua Ketua Eksekutif Negara Afghanistan mengatakan, “Sekarang ini di musim baru, para musuh Islam akan melancarkan peperangan mereka dalam pakaian dan jubah Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan memberi nama dirinya dengan Negara Islam (NI), mengenalkan citra asli anasir ini kepada masyarakat dunia sangatlah sukar.”
Dia menjelaskan, sekarang ini mobilisasi seluruh muslim dalam satu barisan merupakan kewajiban asli dan utama para ulama Islam, mereka harus melawan anasir-anasir penjagal dan takfiri ini, yang telah mengkafirkan semua kaum muslimin kecuali dirinya dan memenggal mereka, dan bahkan membakar orang-orang dan membongkar kedok mereka.
“Kita harus tahu bahwa ironisnya kaki ISIS pelan-pelan juga sudah merembet ke Afghanistan; dimana pada hari Rabu pekan kemarin Dewan Keamanan Nasional Afghanistan bertekad serius menghadapi semua kamp-kamp anasir ini,” ucap Mohaqqiq.
Dia menambahkan, anasir ini sedang mengakar di Afghanistan, kita semua harus bangkit sehingga kita bertindak dengan siap siaga terhadap propaganda-propaganda mereka, para ulama Islam berkewajiban untuk menyikapi gerakan-gerakan ini dengan penuh tanggung jawab dan lebih siaga.