Hussein Kanani Muqaddam, Sekjen Partai Hijau Iran saat wawancara dengan IQNA, dengan mengisyaratkan penamaan tahun 1394 oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran (Rahbar) mengatakan, di permulaan tahun-tahun terakhir, pesan-pesan Nouruz beliau berasaskan pada sebuah kebudayaan di bawah infrastruktur ekonomi dan bisa jadi dengan memperhatikan kondisi-kondisi sekarang ini dimana negara tertimpa ancaman-ancaman, maka memperhatikan slogan-slogan tersebut adalah hal yang urgen.
Dia terkait dengan bentuk-bentuk ancaman terhadap Republik Islam Iran mengungkapkan, dari satu sisi kita melihat ancaman-ancaman Barat dan rezim Zionis dan dari sisi lain kita menghadapi embargo-embargo Dewan Keamanan; sementara tekanan-tekanan internasional muncul karena Iran tidak berhak memiliki ilmu dan teknologi, maka mereka berusaha mencari jalan supaya Iran menghormati Barat dengan tunduk di bawah keinginan-keinginan mereka.
Pakar masalah politik ini dengan menjelaskan bahwa slogan tahun baru sempat menciptakan sebuah kebudayaan nasional untuk kita mengatakan, sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Rahbar, demi menjaga kemaslahatan-kemaslahatan ekonomi negara, kami tidak bersedia kehilangan kemerdekaan kami; dengan berdasarkan ini, empati dan sebahasa pemerintah dan rakyat dapat berpengaruh dalam hal ini.
“Rakyat Iran menunjukkkan ketidakmauan mereka untuk kehilangan rasa mulia dan kehormatan yang dimilikinya dan dengan manifestasi ayat Inna Akramakum indallahi Atqakum, kami mencari peraihan kemuliaan berdasarkan ketakwaan dan kami tidak bersedia meraih kemaslahatan-kemaslahatan dengan bersandar pada penghormatan para adikuasa,” lanjutnya.
Kanani Muqaddam mengatakan, rakyat Iran berdasarkan kepemilikan-kepemilikan yang didapat selama 35 tahun terakhir dapat menjaga kemuliaan dan kehormatannya berdasarkan ayat-ayat dan riwayat, dengan demikian Barat tidak semestinya mengharap bahwa rakyat Iran dengan kemelut yang sedang mereka hadapi di hadapan mereka dan para sekutu mereka, mencari kemaslahatan untuk dirinya.
Dia dengan mengisyaratkan menjelang pemilihan Majlis Dewan Islam Kesepuluh dan Dewan Khubregan Kelima mengatakan, dua pemilihan ini merupakan fenomena yang sangat penting sekali.
Kanani Muqaddam mengingatkan, “Orang-orang yang hendak masuk ke majlis menjadi kandidat harus mengutarakan program-programnya berdasarkan slogan dan petuah-petuah Rahbar dan menjahui slogan-slogan sia-sia yang menambah tuntutan-tuntutan masyarakat.”