“Parlemen Pakistan, Senin (6/4/2015) mengkaji permintaan Arab Saudi untuk bantuan militer ke negara ini, guna menyerang ke Yaman,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari jaringan ERY.
Menteri Pertahanan Pakistan dalam hal ini melaporkan bahwa Arab Saudi meminta Pakistan supaya memberikan bantuan militer kepada negara ini dalam bagian udara, darat dan laut.
Dengan adanya ucapan-ucapan ulangan Nawaz Syarif, PM Pakistan dan Khawaja Asif, Menteri Pertahanan negara ini akan kesiapan segala bentuk kerjasama dengan Arab Saudi, kemarin partai-partai besar politik negara ini sangat menentang pengiriman pasukan militer kepada Arab Saudi.
Dalam hal ini, Imran Khan, Ketua partai politik Pakistan Tehreek-e Insaf (PTI) mengatakan, “Saya khawatir bahwasanya Nawaz Syarif menganggap dirinya berhutang kepada Arab Saudi; karena memiliki investasi berat di negara ini dan pemilik hutang pinjaman Arab Saudi, dengan demikian ia mengambil keputusan yang salah untuk mengganti hutang tersebut.”
Shah Mahmud Quraisy, Eks Menteri Luar Negeri dan Pemimpin Kelompok Imran Khan, dalam pidatonya di parlemen negara ini mengatakan, “Jika Pakistan ikut bergabung dengan koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi, kemungkinan akan terjadi konflik mazhab di dalam negara ini dan masalah ini akan menyebabkan stabilitas Pakistan terancam. Dengan demikian, pemikiran umum masyarakat Pakistan sangat menentang dengan segala bentuk campur tangan, yang dipimpin oleh Arab Saudi.
Aitzaz Ahsan, Delegasi Partai Rakyat Bhutto dan tokoh populer politik Pakistan mengatakan, “Masalah Yaman sama sekali tidak terkait dengan pembelaan Haramain Syarifain, Arab Saudi, Pemerintah Arab dan Haramain Syarifain adalah tiga masalah terpisah, yang tidak semestinya dianggap satu, karena mereka mengatakan bahwasanya Haramain dalam bahaya? Dari manakah mereka melihat bahaya ini? Kenapa Nawaz Syarif dan Menteri Pertahanan tidak mengatakan secara jelas bahwa apa sebenarnya yang telah dijanjikan kepada Arab Saudi?” Dia juga menambahkan, kenapa dalam perang melawan terorisme, tidak ada seorangpun yang membantu kami dan meninggalkan kami sendirian?
Farooq Sattar, Delegasi Partai MQM di Parlemen Pakistan juga mengatakan, “Negara Yaman dan Arab Saudi kedua-duanya adalah dua negara Islam dan demi manfaat singkat tidak semestinya kita memasukkan pasukan dalam peperangan.”
Fadhl al-Rahman, Ketua Partai Populasi Ulama Islam juga dengan mengumumkan penentangan pengiriman pasukan militer kepada Arab Saudi meminta peran mediator dalam masalah ini.
Pertemuan umum Parlemen Pakistan, hari ini juga masih terus melanjutkan pembahasan bantuan militer Pakistan ke Arab Saudi dalam perang melawan Yaman.