Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari harian KTimes, nama-nama para pemenang dalam musabaqoh hafalan 30 juz Al-Quran dan tilawah terindah dalam acara penutupan musabaqoh ini, yang diselenggarakan pada Selasa malam (7/7) di himpunan ilmiah dan kebudayaan kawasan Al-Mamzar, Dubai akan diumumkan.
Kompetisi 11 hari hafalan Al-Quran yang mana merupakan bagian utama musabaqoh DIHQA, sejak tanggal 24 Juni - 4 Juli menjadi tuan rumah 76 hafiz seluruh penjuru dunia.
Sementara jumlah seluruh partisipan musabaqoh ini 83 orang, komite 5 orang juri mencoret 7 partisipan dari negara Ukraina, Turki, Macedonia, Finlandia, Sinegal, Bosnia dan Belgia dari list para kompetitor karena tidak memiliki syarat cukup untuk berpartisipasi dalam musabaqoh ini dan tidak menguasai seluruh Al-Quran.
Mohammed Abdul Rahim Sultan, anggota komite penyelenggara musabaqoh ini mengatakan, dengan adanya pengumuman sebagian negara yang mendasarkan memiliki ribuan hafiz Al-Quran, pengiriman para delegasi yang tidak lulus setelah ujian pertama sangatlah mengherankan.
“Kami telah mengirim lebih dari 150 undangan ke markas, lembaga dan kementerian wakaf dan urusan Islam negara supaya mereka mengirimkan para delegasinya ke musabaqoh ini,” ucapnnya.
Sultan melanjutkan, kompetisi ini pada 18 tahun silam memiliki kemajuan dalam cara penyelenggaraannya. Setiap kesalahan dalam hafalan dan tiwalah para partisipan, meskipun itu sangat kecil akan dicatat oleh komite 5 orang juri.
Dia menambahkan, tingkat tertinggi akan diberikan kepada seorang yang melaksanakan tugasnya dengan baik dan suara terindah dan benar-benar sangat menguasai ayat-ayat Al-Quran.