Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari harian Al-Jarida, Dr. Ahmad Syauqi, dengan mengisyaratkan tindakan anti-Islam dan anti-kemanusiaan takfiri mengatakan, di antara aksi ini adalah perusakan masjid, pembunuhan masyarakat dan militer.
Lebih lanjut, dia menamakan takfiri sebagai pemberontak dan Khawarij dan mengatakan, para pemimpin muslim harus memerangi kelompok takfiri serta menghancurkan kebesaran dan kemuliaan kosong mereka.
Dr. Ahmad Syauqi dengan mengisyaratkan kriteria jihad di jalan Allah menegaskan, jihad memiliki makna luas dalam Islam, yang mencakup jihad dan memerangi hawa nafsu, setan dan demikian juga memerangi musuh dan pemberontak. Jihad dalam arti melawan musuh memiliki syarat khusus dan tanggung jawabnya juga diemban oleh para pemimpin dan hanya ketika terpenuhinya syarat-syarat bangkit maka jihad dibenarkan.
Grand Mufti Mesir dengan menegaskan bahwa aksi anasir teroris sama sekali bukanlah jihad menegaskan, terorisme dengan slogan jihad, amar ma’ruf dan nahi munkar, dengan masuk ke kawasan Islam telah menghalalkan darah kaum muslimin dan melakukan peperangan, pembunuhan, perampasan harta benda, perusakan bangunan dan masjid. Dalam Islam tindakan semacam ini bukanlah jihad, namun kerusakan di atas muka bumi, yang dianggap sebagai dosa besar yang keharamannya tidak diragukan lagi.
Masuknya Ratusan Teroris ISIS ke Kairo
Situs Alkhabar Press mengabarkan masuknya ratusan teroris takfiri Zionis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ke Kairo, ibukota Mesir.
Anasir takfiri Zionis ISIS dapat menyelundupkan sejumlah militan ke dalam Kairo sehingga dapat menjalankan aksi-aksinya untuk menyerang instalasi-instalasi sensitif dan penting Mesir di ibukota negara ini.
Jika informasi benar, bentrokan pasukan Mesir dengan militan ISIS masuk dalam fase baru dan akan sangat berbahaya dan Abdul Fattah as-Sisi, Presiden Mesir akan menghadapi problem baru dalam menghadapi terorisme.
Sebuah sumber terpercaya di Sinai mengatakan, sebab ketenangan yang dirasakan saat ini di kawasan utara Sinai setelah bentrokan sengit hari Rabu adalah ISIS dengan aksi ini ingin menyibukkan pasukan Mesir di Utara Sinai sehingga ISIS dapat memasukkan para militannya ke Kairo.
ISIS dalam halaman sosialnya menjanjikan pasukan Mesir dan As-Sisi dalam bebarapa hari mendatang akan menyaksikan perubahan-perubahan yang tidak disangka-sangka.
Situs Asrar Arabiya menulis, korban pasukan bersenjata Mesir dalam bentrok dengan orang-orang bersenjata ISIS berjumlah 70 orang dan hanya 10 orang bersenjata yang terbunuh.