IQNA

Statemen Pusat Kajian Al-Quran "Tafsir" Riyadh tentang Naskah Al-Quran Birmingham

9:57 - August 11, 2015
Berita ID: 3341189
RIYADH (IQNA) - Pusat Studi dan Kajian Al-Quran Tafsir kota Riyadh, Arab Saudi dengan mengeluarkan sebuah statemen menyebut tidak benar reaksi cepat sebagian media dan para pakar dalam menolak validitas naskah khat Al-Quran Birmingham Inggris.

Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari situs al-Mogaz, baru-baru saja beberapa kertas dari naskah Al-Quran yang sangat tua, yang kemungkinan merupakan naskah khat Al_Quran tertua, telah ditemukan di universitas Birmingham, Inggris.
Menurut metode penanggalan radiokarbon, kekunoan naskah ini diprediksikan mencapai 1370 tahun, yaitu termasuk naskah-naskah tertua Al-Quran yang ada.
Berita penemuan naskah Al-Quran ini mendapat reaksi besar majelis-majelis Al-Quran dan agama, para sejarawan dan peneliti di pelbagai negara Islam, dan bahkan di kalangan Barat sendiri.
Pusat Studi dan Kajian Al-Quran Tafsir kota Riyadh, menunjukkan reaksi dengan mengeluarkan sebuah statemen akan penemuan naskah Al-Quran ini dan mengumumkan, berdasarkan metode penanggalan radiokarbon, yang telah dilakukan oleh universitas oxford, kekunoan naskah ini diprediksikan mencapai 1370 tahun, dan itu termasuk naskah Al-Quran terkuno yang ada. Dalam hal ini kami akan mengisyaratkan poin penting sebagai berikut:
Pertama, sebagaimana yang telah dituturkan dalam Al-Quran, sesungguhnya kitab suci ini dijaga oleh Allah Swt, “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (Q.S Al-Hijr: 9). dan bukti-bukti penjagaan ini benar-benar terlihat sampai sekarang ini, dan ayat ini menegaskan akan validitas masalah ini, sampai-sampai kaum muslimin di situ tidak ada keraguan dan kebimbangan serta penemuan baru tidak pula menggoncangkan validitasnya.
Kedua, tidak semestinya kita bergegas mendustakan penemuan-penemuan ini, sebagaimana tidak semestinya kita bergegas mengafirmasikan validitas dan kedetailannya, karena penemuan semacam ini sifatnya estimasi dan dalam batas perkiraan, sangkaan serta bukti, indikasi dan petunjuk-petunjuk yang ada tidak sampai pada batas yakin. Demikian juga penemuan dan prediksi sebagian perincian-perincian penemuan ini untuk sarana-sarana ilmu baru sangatlah sukar, seperti penentuan penulis naskah khat ini, apakah itu sahabat ataukah bukan?
Ketiga, jika afirmasi keabsahan naskah khat ini dan penerimaannya dalam aspek ilmiah, penemuan ini hanya bermanfaat dalam ranah penelitian ilmiah Ulumul Quran dan qiraat.
Disamping itu juga kaum muslimin menolak segala bentuk perubahan ayat-ayat atau pengurangan atau penambahan huruf di dalamnya dan Al-Quran menurut kaum muslimin adalah ayat dan kata-kata, yang ada sekarang ini.
Demikian juga, jika kita asumsikan telah ditemukan sepenggal mushaf yang dinisbatkan kepada Ibnu Mas’ud atau Ubai bin Ka’ab, dimana di situ ada sedikit perbedaan dengan Al-Quran yang ada sekarang ini, maka hal ini tidak akan berpengaruh dalam keabsahan penukilan Al-Quran, karena dengan memperhatikan surah Al-Baqarah ayat 106, Allah berfirman, “Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?”. Penurunan sebagian ayat dan nasakhnya hanya dilakukan oleh Allah Swt semata.
Pusat studi dan Kajian Al-Quran Tafsir Riyadh menyebut tujuan pengeluaran statemen ini adalah pengambilan sikap bijak dan lebih baik terhadap penemuan semacam ini.

3340895

Kunci-kunci: quran
captcha