IQNA

Presiden Rouhani:

Jawaban Atas Seruan Rasulullah (Saw) tergantung pada Ikrar Persatuan dan Penyebaran Kecintaan Islam

14:57 - December 30, 2015
Berita ID: 3470005
IRAN (IQNA) - Doktor Hassan Rouhani dalam acara pembukaan Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-29 mengatakan, teriakan dunia Islam harus merupakan sebuah teriakan yang mengakhiri kekerasan, mulainya kerjasama dan saling membantu satu sama lain; sekarang ini jawaban atas seruan Rasulullah (Saw) adalah ikrar persatuan, menjauhi kekerasan dan menyebarkan kecintaan Islam.

Menurut laporan IQNA, Hujjatul Islam wal Muslimin Doktor Hassan Rouhani, Presiden Iran, Minggu pagi (27/12), dalam acara pembukaan Konferensi Persatuan Islam ke-29 yang diselenggarakan di auditorium para pemimpin, dengan mengucapkan selamat atas tibanya hari kelahiran Rasulullah (Saw) mengungkapkan, kita sekarang ini dalam kondisi tengah merayakan hari kelahiran Rasulullah (Saw), dimana kita membutuhkan jalan, sirah dan akhlak beliau untuk kehidupan, peradaban, persatuan, kekuatan, pengembangan dan kemajuan kita melebihi masa lainnya.
Dia menjelaskan bahwa sekarang ini citra Rasulullah (Saw) di tengah-tengah opini dunia lebih terlalimi ketimbang masa lalu. "Jika suatu hari pikiran dan kesedihan kita adalah para agresor dan adikuasa asing dan para musuh Islam menimpa jiwa kaum muslimin dan mereka menjajah salah satu negara-negara Islam, ironisnya saat ini, ditengah-tengah negara Islam, ada sebuah negara yang menyerang negara lainnya, meluncurkan bom dan rudal ke atas kepala manusia-manusia yang tak berdosa nan teraniaya dan atau suatu kelompok yang mengatasnamakan agama Islam dan jihad, telah membunuh kaum muslimin dan mendiskreditkan citra Rasulullah (Saw) kepada masyarakat dunia,” ucapnya.
Presiden Iran mengungkapkan, sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh kami dalam dunia Islam bahwa agresor dan penjajah asli, yakni rezim Zionis akan terlupakan dari berita-berita dunia Islam dan apa yang dipaparkan adalah pembunuhan umat muslim oleh tangan kaum muslimin, yang mana bendera mereka bertuliskan nama suci Allah dan Muhammad Rasulullah (Saw).
"Sebagai ganti dari memperkenalkan musuh, para agresor dan adikuasa sebagai simbol kekerasan dan pertumpahan darah, justru ada sekelompok di dalam dunia Islam yang secara praktis dan secara lisan telah memperkenalkan Islam sebagai agama kekerasan, pemerasan dan kelaliman dalam masyarakat,” lanjutnya.
Presiden Iran dengan mengisyaratkan rekomendasi Iran dalam Majelis Umum PBB, yaitu dunia kosong dari kekerasan mengatakan, rekomendasi Iran sudah diajukan dalam Majelis Umum, meskipun secara lahiriah rekomendasi ini mendapat afirmasi semua negara-negara dunia, namun ironisnya dalam prakteknya langkah yang menunjukkan iktikad baik belumlah dilaksanakan.
Dia menjelaskan bahwa kekerasan muncul dari kekerasan mental dan pikiran. "Mulanya, mental dan pikiran keluar dari keseimbangan dan apa yang dipahami dari teks-teks Islam, adalah pemahaman dan pengetahuan yang salah; pikiran ini berubah menjadi ucapan, perangai dan wacana dan bahayanya adalah suatu hari ketika wacana kekerasan dan ekstremisme mendominasi masyarakat Islam dan non Islam, bukan wacana keadilan dan proporsional,” ungkapnya.
Hassan Rouhani menambahkan, sangat disayangkan pustaka sebagian sekolah-sekolah agama tentang Islam, Al-Quran dan sirah Rasulullah (Saw) adalah pustaka radikalisme; pengkafiran muncul dari radikalisme pikiran, fanatisme dan ketidakadilan.
Dia dengan mengisyaratkan persamaan-persamaan antar kaum muslimin mengungkapkan, perbedaan di tengah-tengah manusia adalah hal yang sangat lumrah dan dapat diterima, namun persengketaan dan berhadapan satu sama lain tidaklah dapat diterima; kenapa kita mengesampingkan pokok-pokok mendasar yang menyebabkan persatuan?
Ketua Dewan Tinggi Revolusi Kebudayaan melanjutkan, kita memiliki persamaan pendapat mengenai sabda dan sirah Rasulullah dan kita harus memperhatikan sirah dan sabda beliau (Saw) sebagai teks yang dapat dirujuk.
Dia menegaskan bahwa kita memiliki satu identitas Islam. "Adapun yang diklaimkan sebagai hilal Syiah yang dipropagandakan oleh sebagian orang, itu adalah wacana sakit dan salah; tidak ada hilal Syiah dan Sunni, namun kita memiliki purnama Islam dan semua muslim satu sama lain harus saling bersatu,” ucapnya.
Ketua Dewan Tinggi Keamanan Nasional Negara dengan melontarkan pertanyaan yaitu kerusakan Suriah dan Irak menguntungkan siapa? mengatakan, jika jalan-jalan Suriah dan bangunan-bangunan negara tersebut dihancurkan, jika peninggalan-peninggalan peradaban negara ini dihilangkan dan minyak negara tersebut dicuri, tak lain hanya akan menggembirakan Israel dan para musuh Islam.
"84% radikalisme, teror dan pembunuhan terjadi di dalam dunia Islam; apakah kita tidak semestinya menjawab? Apakah bisa diterima kita menjual minyak muslim dan kita membeli bom dan rudal dari Amerika dan menumpahkannya di atas kepala masyarakat Yaman? dan atau kita membeli rudal-rudal anti peluru Amerika dan mempersembahkannya untuk ISIS dan kelompok teroris?” imbuhnya.
Presiden Iran menegaskan, sekarang ini terlihat adanya kebungkaman di hadapan pembunuhan dan kekerasan tersebut dan atau membantu para pelaku utama pertumpahan darah.
"Kita harus mulai berkinerja dari radikalisme pikiran dan wacana, harus dihalau kekerasan pikiran dan wacana dan merintangi penunjukan gambar negatif tentang Islam di dalam dunia sosial media dan dunia nyata; sekarang ini bahaya besar tidak untuk kaum muslimin dan masyarakat Libya, Suriah dan Irak semata, namun bahaya terbesar adalah untuk citra Islam yang welas asih,” ungkapnya.
Dia mengatakan, dalam kondisi semacam ini kita tidak memiliki solusi kecuali kaum muslimin saling bergandengan tangan; kita undang negara-negara Islam regional dan luar regional dan bahkan negara-negara yang menjatuhkan bom dan rudal di atas kepala tetangganya  supaya menghentikan dan mereka memilih solusi yang benar.
Doktor Rouhani mengingatkan, satu tahun silam berapa banyak bom dan rudal-rudal Amerika yang telah dibeli oleh sebagian negara-negara Islam? Jika anggaran rudal-rudal tersebut dibelanjakan untuk orang-orang miskin negara-negara Islam, maka tidak akan ditemukanlagi  orang-orang muslim yang kelaparan.
Dia menyebut kefakiran finansial dan kebudayaan sebagai faktor utama perekrutan ISIS dan mengatakan, marilah kita sama-sama menghilangkan kefakiran materi dan kebudayaan di masyarakat.
Presiden Iran mengisyaratkan upaya luas untuk menciptakan persatuan di kalangan umat muslim. "Mungkinkah persatuan dapat terealisasikan dengan tanpa koneksi ekonomi dunia Islam? Jika ekonomi, kebudayaan, universitas, sains, ilmu terkoneksi dengan dunia selain Islam, maka persatuan adalah hal yang tidak akan terealisasikan,” ungkapnya.
Dia menegaskan bahwa terorisme tidak akan sirna dengan bom. "Dengan merubah wacana akan dapat menumpas rute terorisme; di Iran ini saat orang-orang Mongol membunuh para ulama dan mereka menghancurkan masjid-masjid, namun dengan merubah wacana, yang diciptakan oleh para ulama, para filofos dan cendekiawan, maka akhirnya orang-orang Mongol ini menjadi promotor agama dan mereka membangun masjid terbesar,” ucapnya.
Presiden Iran menambahkan, kewajiban terbesar kita adalah meluruskan gambaran Islam dalam opini umum dunia; sedari awal kita telah mengumumkan kepada dunia sesungguhnya jalan kita adalah dunia yang kosong dari kekerasan dan di negara ini setiap ada problem sebesar apapun harus dirundingkan di atas meja dan wacana yang dapat diselesaikan, sebagaimana dengan perundingan dan logika di hadapan kekuatan-kekuatan besar dunia, kita dapat menyelesaikan konflik dan masalah yang bertahun-tahun sudah ada di tengah-tengah kami dan Barat, sampai-sampai untuk kemaslahatan kedua belah pihak, kawasan dan dunia.
"Setelah 12 tahun akhirnya kami dapat membuktikan tuduhan-tuduhan yang diberikan kepada kami dan karena mereka menakut-nakuti para tetangga dan teman-teman kami, ini adalah hal yang keliru dan Republik Islam Iran tidaklah berdusta; organisasi PBB energi atom juga mengumumkan markas-markas tersembunyi untuk pengkayaan uranium tidaklah ada dan agenda nuklir Iran tidak ditemukan melenceng dari rute militer dan kasus Iran benar-benar ditutup total.
Doktor Hassan Rouhani mengingatkan, jika masalah-masalah besar dapat diselesaikan dengan perundingan, jika dapat berunding dengan para adikuasa dunia, kenapa kita tidak dapat menggunakan model semacam ini untuk menyelesaikan masalah dan problem kita dan kita duduk di meja perundingan?
Dia dengan menjelaskan bahwa masa depan negara ada di tangan rakyat mengungkapkan, tidak ada satupun dari kekuatan asing yang dapat memutuskan masa depan bangsa.
Doktor Hassan Rouhani menambahkan, jika kita hendak menjawab positif seruan Rasulullah (Saw), maka para ulama, para pemuka, para cendekiawan harus meneriakkan persatuan dan mengakhiri kekerasan serta memperkenalkan Islam kasih sayang dan memperkenalkan sirah Rasulullah (Saw) kepada masyarakat dunia dan saling bergandengan tangan demi masa depan dunia Islam.
Dia dengan mengisyaratkan penamaan hari kelahiran Rasulullah (Saw) sebagai Pekan Persatuan oleh Imam Khomeini (ra) dan afirmasi akan urgensitas menjaga persatuan oleh Pemimpin Besar Revolusi (Rahbar) mengatakan, setiap hari dan setiap bulan harus menjadi hari dan bulan persatuan, jika demikian para musuh akan terjauhkan dari tujuan-tujuannya dan dapat membentuk satu umat Islam.

3469778

captcha