Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari alkhaleej.ae. musabaqoh DIHQA ke 20 diselenggarakan tanggal 7 – 18 Ramadhan di auditorium pertemuan kamar komersial dan industri Dubai dan dalam jurusan hafalan seluruh Al-Quran.
Ibrahim Muhammad Bu Malheh, ketua komite penyelenggara musabaqoh DIHQA mengatakan, jumlah negara dan minoritas Islam partisipan musabaqoh ini untuk pertama kalinya mencapai angka yang belum pernah terjadi pada periode-periode sebelumnya.
Dr. Mohammad Abdul Rahim Sultan al-Olama, ketua divisi musabaqoh juga mengatakan, divisi ini telah merampungkan penyusunan pertanyaan-pertanyaan dan aturan periode ini sama seperi musabaqoh periode sebelumnya, dimana pertama-tama dua pertanyaan ditanyakan kepada kompetitor di hotel dan kemudian orang-orang yang masuk babak final akan ditanyakan tiga pertanyaan di auditorium utama.
Nama-nama Komite Juri Musabaqoh DIHQA ke 20
Demikian juga, komite penyelenggara musabaqoh telah mengumumkan nama-nama juri musabaqoh tersebut. Adil bin Ibrahim Muhammad Rifa’i asal Arab Saudi, Syaikh Ali Hasan Abdullah Al Ali asal Emirat, Syaikh Aiman Ahmad Ahmad Muhammad Said asal Mesir, Syaikh Abdul Aziz Fadhil Mathar Fahd al-Inzi asal Kuwait, Syaikh Aiman Rusydi Suwaid asal Suriah, Syaikh Ali Muhammad al-Zaid Mabruk asal Sudan merupakan anggota komite juri musabaqoh DIHQA ke 20.
Kemampuan kompetitor hadir dalam musabaqoh DIHQA dalam ranah hafalan dan tajwid Al-Quran termasuk yang dievaluasi oleh satu komite juri pertama dan diterimanya evaluasi ini merupakan syarat kehadiran dalam musabaqoh.
Disela-sela musabaqoh DIHQA juga diselenggarakan sebuah musabaqoh dengan tema Suara Terindah, dengan partisipasi 10 orang terbaik musabaqoh DIHQA, sementara Syaikh Osama al-Safi dan Syaikh Abdul Aziz Husein al-Hosani asal Emirat dan Syaikh Abdul Razak Aithan al-Dalimi asal Irak termasuk anggota komite juri musabaqoh tersebut.
http://iqna.ir/fa/news/3503201