Apa Yang Dilakukan Para Ekstremis Buddha terhadap Masjid Muslim Myanmar?
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari Al-Alam, para ekstremis Buddha, di bawah dukungan pemerintah Aung San Suu Kyi dan dalam rangka menyakiti etnis muslim Rohingnya dan menelantarkan mereka, merusak masjid dan tempat tinggal mereka. Salah satu kelompok terekstrem adalah kelompok yang bernama 969.
Aktivis sosial media dengan memublikasikan sebuah gambar penistaan terhadap Al-Quran menulis, apakah kalian tahu lembaran apakah yang ada di bawah kaki-kaki kelompok 969? Lembaran ini adalah Al-Quran yang mereka hambur-hambrukan dari masjid dan dengan menyobek-nyobeknya telah membuat murka kaum muslim dan memprovokasi sensitivitas mereka?
Demikian juga para aktivis sosial media menulis serangan ke masjid dan sekolah-sekolah di Burma dalam sejarah negara ini memiliki latar belakang yang panjang. Pemerintah Aung San Suu Kyi juga, yang mendapat sokongan Barat dan mendapat penghargaan nobel perdamaian oleh Barat memberikan kebebasan kepada kelompok 969 untuk melakukan kejahatan anti muslim, seperti pemerintah-pemerintah sebelumnya.
Sebagian aktivis sosial media, dengan memublikasikan banyak gambar aksi-aksi anti muslim di Myanmar menulis, kelompok 969 mengosongkan masjid, tempat tinggal dan toko-toko dan kemudian membakarnya. Kemanakah HAM? Kemanakah kecemburuan kaum muslim? Bagaimana seorang muslim dapat bungkam di hadapan kejahatan para ekstremis Buddha terhadap Al-Quran dan situs-situs Islam? Para ekstremis Buddha bersikap demikian dengan kitab-kitab Islam dan Al-Quran di Burma.
