Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari kanal telegram markas Islam Imam Ali (As) Wina, 24 Dzulhijjah adalah hari mubahalah, dimana pada hari ini Rasulullah (Saw) bersama Ahlulbaitnya yakni Fatimah, Ali, Hasan dan Husein (As) melakukan mubahalah dengan para pendeta Nasrani Najran, namun para pendeta tersebut takut akan dampak dari mubahalah dan mengundurkan diri serta mematuhi beliau (Saw).
"Siapa yang membantahmu
tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah
(kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu,
istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian
marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah
ditimpakan kepada orang-orang yang dusta”. (QS. Ali Imran:
61)
24 Dzulhijjah adalah
hari diturunkannya ayat Tathhir terkait keutamaan Ahlulbait Nabi (Saw), dimana
riwayat lengkap peristiwa ini dikemukakan dalam hadis Kisa’.
"Dan hendaklah kamu
tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti
orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan
taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan
dosa dari kalian, hai Ahlulbait dan membersihkan kalian sesuci-sucinya”.
(QS. Al-Ahzab: 33)
24 Dzulhijjah adalah
hari dimana Amirul Mukminin (As) di masjid dan saat sedang salat beliau
memberikan cincinnya kepada seorang peminta dan diturunkanlah surat Al-Maidah
ayat 55, yang populer dengan ayat wilayah terkait dengan beliau.
"Sesungguhnya penolong
kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan salat
dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah)”.
(QS. Al-Maidah: 55)